Hyundai memperkenalkan 3 mobil sekaligus dalam satu bentuk. Ioniq memiliki 3 pilihan sumber tenaga yakni Hybrid, full electric dan plug-in hybrid

Hyundai cukup sigap dalam menghadapi persaingan otomotif di masa depan dengan mengakselerasi kehadiran kendaraan berbahan bakar alternatif.

Sosok Ioniq menjadi jawaban paling gres dari Hyundai dalam menghadapi persaingan otomotif dunia. Tak tanggung-tanggung, tiga versi Ioniq dengan 3 tipikal sumber tenaga yang beda sekaligus diperkenalkan.

Ketiga mobil ini sebelumnya telah diperkenalkan pada khalayak pada Geneva Motor Show Maret 2016 silam.

Varian pertama adalah Hyundai Ioniq hybrid merupakan mobil hibrid yang menggabungkan mesin bensin 4 silinder 1.6 liter yang dikolaborasikan dengan motor elektrik yang mengambil tenaga dari batere lithium-ion polymer .

Ioniq Hybrid ini cukup aerodinamis dengan hambatan udara 0.24, setara dengan Prius generasi IV.  Namun menurut claim Hyundai, Ioniq unggul tipis dari Prius untuk konsumsi bensinnya.

Varian kedua adalah model all electric yang dilabeli sebagai Hyundai Ioniq Electric. Mobil ini adalah sepenuhnya adalah electric vehicle (EV) dengan jarak tempuh 250km berdasarkan standar New European Driving Cycle (NEDC), sedangkan berdasarkan standar Korea hanya mampu menempuh jarak 169km. Namun menurut test di Amerika mampu menempuh 180km.

Motor listrik Ioniq memiliki daya 118hp dengan torsi 295 Nm dan batere lithium polymernya dapat dicharge 80% dalam 24 menit.

Batere ini pun secara otomatis discharge saat mobil melakukan pengereman.

Sementara versi terakhir merupakan Hyundai Ioniq plug-in. Mobil ditenagai oleh kombinasi mesin 1.6 liter dan  ini mampu berjalan dengan model full elektrik hingga 50km.  

Ioniq Hybrid mulai dijajakan pada pertengahan tahun ini, sementara kedua versi lainnya segera menyusul pada pertengahan tahun 2017.

Sepertinya Prius harus waspada, karena khususnya Ioniq Hybrid dibandrol lebih murah.