Konsep internal Toyota di perusahaan, Kaizen, ditularkan kepada para siswa agar menjadi pribadi yang mandiri dan terlatih. Sehingga dirasakan manfaatnya baik di sekolah maupun pada masyarakat sekitar.

Kaizen Goes To School : Cara Berbeda Dari Toyota Guna Meningkatkan Pendidikan Nasional

 
Kaizen Goes To School : Cara Berbeda Dari Toyota Guna Meningkatkan Pendidikan Nasional

Konsep internal Toyota di perusahaan, Kaizen, ditularkan kepada para siswa agar menjadi pribadi yang mandiri dan terlatih. Sehingga dirasakan manfaatnya baik di sekolah maupun pada masyarakat sekitar.

Nilai dasar budaya perusahaan yang tertuang dalam Toyota Way, yaitu Respect for People dan Continuous Improvement (Kaizen). Respect for People diwujudkan dengan adanya keleluasaan bagi setiap karyawan Toyota untuk berperan aktif dalam memberikan ide perbaikan di perusahaan. Itulah yang menjadi dasar Quality Control Circle (QCC) di lingkungan PT Toyota Astra Motor (TAM).

Namun, tak hanya diberlakukan di lingkungan perusahaan saja, pada sektor lain di luar lingkup kerja Toyota juga diberlakukan hal ini. Seperti dalam program CSR dalam dunia pendidikan nasional.

Sejak tahun 2013, TAM melaksanakan kegiatan transfer nilai-nilai Kaizen ke dunia pendidikan, dengan adanya Laboratorium Kaizen di SMK Al Muslim Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Selama 3 tahun, TAM melakukan soft skill training dan pendampingan bagi guru yang bertugas untuk mengajarkan nilai-nilai Kaizen kepada para siswa.

Melalui Kaizen Goes to School ini, para guru dan siswa dirangsang untuk menjadi lebih sadar terhadap problematika yang ada di sekitarnya.

Misalnya saja, masalah keterlambatan mengumpulkan PR, mengurangi jumlah siswa yang remedial, berhemat air, kertas, dan listrik, mengurangi limbah plastik, dan program lingkungan lainnya yang secara riil dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh mereka.

Berkaca dari pengalaman program yang dilakukan bersama SMK Al Muslim Tambun, TAM melakukan ekspansi program Kaizen Goes to School ini dengan melibatkan 20 SMK lainnya di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Hari ini, perwakilan dari TAM dan ke-20 SMK tersebut melakukan penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding) program Kaizen Goes to School yang disaksikan langsung oleh Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin.

Ke-20 SMK tersebut adalah SMKN 1 Cikarang Pusat, SMKN 1 Cikarang Utara, SMKN 1 Cikarang Barat, SMKN 2 Cikarang Barat, SMKN 1 Cikarang Selatan, SMKN 1 Cibarusah, SMKN 1 Pebayuran, SMK Nurul Qolbi, SMK Azzahiriyah, SMK Al Amin Cikarang Utara, SMK Al Amin Cibarusah, SMK Bina Mitra, SMK Puja Bangsa, SMK Bina Prestasi, SMK Mitra Industri, SMK Bina Talenta, SMK 11 Maret, SMK Laboratorium Global, SMK Tunas Teknologi, serta SMK Yapin 02.

Direktur TAM, Darmawan Widjaja, menyebutkan sebagai perusahaan yang berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia, salah satu program andalan Toyota adalah pelaksanaan QCC yang diyakini mampu menjadi wahana dalam menciptakan pribadi yang berjiwa inovatif, sehingga mampu bersaing di era persaingan regional maupun global.

“Aktivitas QCC di internal TAM terbukti telah menjadi salah satu metode yang efektif dalam mengembangkan sumber daya manusia, dalam mempertahankan excellent operation di tengah tuntutan pelanggan yang semakin tinggi dan beragam, dinamika kompetisi yang semakin ketat, dan teknologi yang terus berkembang,” ujar Darmawan, saat penandatanganan MoU Kaizen Goes to School dengan 20 SMK di Bekasi, hari ini.

Darmawan menyebutkan, tantangan tidak hanya dihadapi oleh internal TAM, karena lingkungan eksternal seperti dunia pendidikan juga dihadapkan pada berbagai problematika dan tantangan seperti tingginya tingkat pengangguran, kompetisi yang semakin ketat, serta kesenjangan antara kualifikasi lulusan sekolah dengan spesifikasi yang dibutuhkan di lapangan.

“Toyota memiliki cara tersendiri dalam berkontribusi untuk menyongsong masa depan yang lebih baik, dengan membangun kemampuan dan kemandirian menyelesaikan masalah, karena format yang tepat untuk membangun generasi muda ini menjadi kunci penting dalam melakukan perbaikan,” ucapnya.

Sekolah dinilai menjadi salah satu institusi yang memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai dan pembentukan karakter/kepribadian, sekaligus sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Sehingga, Kaizen Goes to School diharapkan menjadi solusi dan memberikan kontribusi strategis bagi dunia pendidikan untuk mewujudkan generasi yang lebih baik.

Dalam program Kaizen Goes to School ini, TAM berkeinginan untuk menjadikan program ini menjadi salah satu muatan lokal bagi sekolah-sekolah menengah kejuruan.

Sehingga, mulai tahun ini, TAM bersama-sama dengan SMK Al Muslim Tambun menyusun perangkat pembelajaran, melakukan pelatihan dan pendampingan khusus kepada para guru yang akan bertugas mengajarkan Kaizen kepada para siswa.

“Kami berharap para peserta didik dalam program ini akan memiliki bekal yang cukup berupa soft skill problem solving, di mana manfaatnya diharapkan tidak hanya dirasakan ketika mereka bergabung dengan dunia industri dan usaha, melainkan juga dirasakan manfaatnya oleh sekolah dan masyarakat di sekitarnya,” urainya.

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com