Dengan tampang gagah, ground clearance cukup tinggi dan muat penumpang banyak, low SUV sedikit mulai beranjak naik mengejar low MPV. Apakah ke depannya mampu mengambil pasar low MPV?

Kian Diminati, Pasar Low SUV Perlahan Mulai Membengkak

 
Kian Diminati, Pasar Low SUV Perlahan Mulai Membengkak

Dengan tampang gagah, ground clearance cukup tinggi dan muat penumpang banyak, low SUV sedikit mulai beranjak naik mengejar low MPV. Apakah ke depannya mampu mengambil pasar low MPV?

Selera mayoritas masyarakat Indonesia dalam memilih kendaraan, dengan mudah dapat dipenuhi oleh pabrikan yang memasarkan produknya di tanah air.

Asal tampilannya gagah dengan beberapa aksesori sporty, sedikit kesan elegan dan mewah dengan ornamen krom, konsumsi bahan bakar hemat dan mampu muat banyak. Keempat pertimbangan utama tersebut jika mampu diimplementasikan dalam sebuah mobil, maka tak sedikit peminatnya.

Trend ini terus berkembang dan memicu pabrikan memutar akal agar mampu menghadirkan kendaraan yang dibutuhkan oleh kaum kebanyakan tersebut. Segala langkah dilakukan demi pencapaian terbaik, memimpin pasar dikelasnya.

Misalnya mengubah sebuah low Sport Utility Vehicle (SUV) dengan kapasitas silinder 1.500 cc yang cukup hemat bahan bakar, menjadi memiliki kapabilitas angkut sebuah Multi-Purpose Vehicle (MPV), yakni tujuh penumpang. Cara lain, mendesain sebuah low MPV yang terlahir bermesin kecil dan muat tujuh orang, namun memiliki tampang garang layaknya SUV atau sebuah crossover.

Tak ada yang salah memang, berkembangnya dinamika seperti ini terlebih karena kebutuhan masyarakat akan kendaraan semakin tinggi. Pabrikan pun meladeninya dengan mengakomodir segala tuntutan tersebut dengan baik.

Hasilnya, pasar low SUV kini perlahan mulai beranjak mengejar pasar low MPV yang sejak lebih dari satu dekade silam telah menjadi primadona.

Honda BR-V misalnya, dengan beberapa atribut penambah gahar, ornamen mengkilat dan mesin legendaris berteknologi Honda, membuatnya berhasil membukukan catatan penjualan sebanyak 6.089 unit pada Maret 2016. Sepanjang tahun ini, populasi totalnya telah mencapai 18.291 unit.

Seteru terdekatnya, PT Toyota Astra Motor memperkenalkan Toyota Rush TRD Sportivo 7 dan Ultimo yang kini daya angkutnya muat tujuh orang. Meski sebelumnya memang mampu memuat tujuh penumpang, namun kursi di baris ketiga dijual terpisah.

Sepanjang 2015 lalu, Toyota Rush berhasil membukukan angka penjualan sebanyak 26.422 unit. Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota Astra Motor pun yakin dengan menyebutkan pasar SUV di 2015 lebih baik dari tahun sebelumnya dengan pertumbuhan 15%-18%. Memasuki 2016 di prediksi akan meningkat, ujarnya saat peluncuran Rush TRD Sportivo 7 dan Ultimo Februari lalu.

Sejurus dengan kompetitor kembarannya, dalam eksebisi mobil baru yang digelar 11 hari kemarin (7/4-17/4) di Jakarta, Daihatsu Terios mencatat angka penjualan mencapai 63 unit. Pihak PT Astra Daihatsu Motor pun mengakui cukup terkejut dengan hasil ini. “Penjualan saat pameran kemarin melebihi perencanaan kami, Daihatsu Terios turut menyumbang 13% dari total 551 unit yang kami jual,” ungkap Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and CR Division PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation.

Berdasarkan dari data yang dilansir Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), tahun lalu penjualan low SUV menguasai pangsa pasar SUV itu sendiri. Membukukan penjualan sebanyak 67.520 unit, sedangkan pasar SUV besar dan premium meraih 51.226 unit.

Pasar ini dipercaya akan terus meningkat bila kondisi ekonomi di 2016 kedepan akan terus membaik. Meski terbilang sulit untuk menembus pasar low MPV yang lebih ‘basah’.

Pabrikan pun tentu berlomba-lomba menciptakan strategi pemasaran terbaik demi pencapaian terbesar di penghujung tahun.

 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com