Salah satu indikasi suspensi yang baik adalah memberikan traksi yang baik pada roda.

Mengajak Wuling Cortez melenggang di jalanan halus sudah dipastikan tak akan banyak mengalami komplain. Suguhan peredaman dan performa yang diberikan oleh McPherson strut untuk suspensi depan dan independent double wishbone menyajikan kenyamanan yang optimal.

Namun bagaimanakah kesan yang didapatkan ketika mobil ini diajak untuk melintasi jalan berliku, tidak rata dan banyak memiliki tanjakan?

Jalanan menuju taman nasional Gunung Halimun di Cikaniki  menjadi media yang dirasa pas untuk mencobanya. Jalanan dengan medan kombinasi dan memiliki lebar yang bervariasi menjadi hidangan bagi mobil dengan dimensi yang terhitung bongsor ini.

Mesin 1800 cc yang berkolaborasi dengan girbok i-AMT (intelligent-Automated Mechanical Transmission) memberikan umpan yang cukup baik untuk mengatasi variasi turunan-naikan, tikungan tajam yang ada.

Kinerja suspensi depan maupun belakang boleh diacungi jempol. Bantingan suspensi dirasakan cukup empuk, namun tetap mudah dikontrol. Sementara untuk penumpang di baris kedua guncangan yang dihasilkan saat melintas di atas jalanan bervariasi tersebut pun dirasakan cukup nyaman. Guncangan memang terasa namun masih cukup bisa untuk ditolerir dan tidak sampai mengocok perut.

Saat kami memasuki jalanan yang seharusnya berada di luar ‘menu’ dalam perjalanan yakni ketika melintas jalanan berbatu menuju taman nasional Cikaniki. Susunan bebatuan yang menutupi jalan perintis tersebut menjadi obstacle tersendiri lantaran licin dan juga minim akan cengkraman.

Fitur traction control pada Cortez memegang peran penting untuk melaju di jalanan seperti ini. Pada kondisi jalanan seperti ini sudah dipastikan bahwa jauh panggang dari api saat membahas tentang kenyamanan suspensi. Namun akan lebih tepat jika membahas tentang kemampuan suspensi dalam beradaptasi dengan medan yang boleh dikatakan cukup ekstrem tersebut. Cortez memiliki travel suspensi yang cukup baik di kelasnya. Gejala kehilangan traksi dapat dianulir dengan panjang travel yang baik. Sehingga telapak ban tetap mendapatkan cengkraman yang maksimal di atas permukaan jalan.