PHEV dinilai lebih hemat dan aman saat harus menghadapi kemacetan dan kondisi iklim di Indonesia.

Pihak Mitsubishi Indonesia merupakan salah satu pihak yang terus mengkaji kehadiran teknologi hybrid di Tanah Air. “Kehadiran mobil-mobil hybrid merupakan sesuatu yang tak terelakkan di masa depan. Mitsubishi pun harus siap menyambut perubahan dan kebutuhan yang ada di pasar Indonesia,” terang Kyoya Kondo, Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Jakarta, Rabu (30/05).

“Tidak ada masalah berarti bagi Mitsubishi untuk menyediakan teknologi kendaraan hybrid ataupun EV di Indonesia. Secara produk kami siap dan Mitsubishi merupakan pabrikan pelopor kendaraan hibrid dan menjadi pabrikan terbesar untuk PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle),” sambungnya.  

Saat ditanya mengenai jenis mobil hybrid apakah yang paling cocok dengan Indonesia, Hondo pun menjelaskan bahwa PHEV merupakan jenis yang paling ideal. “Dibandingkan dengan jenis hibrid biasa, PHEV memiliki emisi gas buang yang lebih kecil. Hal ini dikarenakan oleh penggunaan motor listrik yang menjadi tulang punggung pengerak mobil ini, sedangkan motor bakar selaku supporting lebih sedikit dalam berkerja,” imbuhnya. “Lagi pula kondisi jalanan di Indonesia yang padat dan syarat dengan kemacetan akan menyedot daya lebih besar, salah satunya disebabkan oleh pemakaian AC sehingga penggunaan listrik yang lebih besar. Pengguna PHEV akan aman karena apabila terjadi kekurangan suplay listrik akan segera diback-up oleh motor bakar yang beralih fungsi sebagai generator untuk pengisian baterai,” tutupnya.