Berbeda dengan tahun lalu, pasar mobil bekas jelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini masih sepi. Rendahnya suku bunga kredit mobil baru dan DP Ringan, disinyalir jadi penyebab.

Mobil Bekas : Idul Fitri Berbarengan Tahun Ajaran Baru Membuat Pasar Lesu

 
Mobil Bekas : Idul Fitri Berbarengan Tahun Ajaran Baru Membuat Pasar Lesu

Berbeda dengan tahun lalu, pasar mobil bekas jelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini masih sepi. Rendahnya suku bunga kredit mobil baru dan DP Ringan, disinyalir jadi penyebab.

Tak seperti tahun sebelumnya, pasar mobil bekas jelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini kondisinya stagnan. Biasanya dua minggu sebelum Ramadhan, pasar beranjak naik seiring kebutuhan mobil bekas untuk digunakan saat lebaran.

Beberapa hal disinyalir menjadi penyebab utama lesunya pasar mobil bekas. Tawaran mobil baru dengan DP ringan berprosentase rendah, hingga suku bunga rendah yang diberikan perusahaan leasing mobil baru.

Permasalahan lain yang diperkirakan oleh pelaku bisnis mobil bekas, adalah strategi masyarakat yang masih mengerem pengeluaran, karena Idul Fitri di 2016 ini berbarengan tahun ajaran baru anak sekolah.

Seperti yang diungkapkan oleh Bambang Haryanto, punggawa MJM Auto di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, ia mengatakan bahwa di minggu terakhir sebelum Ramadhan perputaran mobil di showroomnya masih seperti bulan kemarin. Hanya mencapai 10 unit.

Sementara di waktu yang sama tahun lalu, permintaan mulai bergerak naik terutama pada mobil-mobil non-sedan seperti SUV dan MPV kelas menengah.

Bahkan sebelum tutup buku jelang libur lebaran, pria bertubuh jangkung ini mengakui berhasil menjual hingga 20 unit dalam sebulan.

“Sebelum-sebelumnya pun kita mulai sulit melawan iming-iming jualan mobil baru yang tidak sampai Rp 10 juta, bisa bawa pulang mobil. Sedangkan kebijakan dari pihak leasing untuk mobil bekas mewajibkan minimum Down Payment sebesar 20%, artinya konsumen setidaknya harus membayar sekitar Rp 20 juta-an untuk bisa membawa pulang mobil bekas seharga Rp 100 juta-an,” tutur Ryan, panggilan akrabnya.

“Sekarang dekat Ramadhan dan Idul Fitri, pabrikan makin giat jualannya. Ditambah enggak lama lagi masuk tahun ajaran sekolah baru, makin tiarap mas jualannya,” tambahnya seraya tertawa.

Di satu sisi, rendahnya suku bunga mobil baru dan DP terjangkau tentu berkontribusi membangkitkan industri otomotif nasional dengan meningkatnya daya beli konsumen.

Sementara sisi lain, ada pihak merasa dirugikan, terkena imbas kebijakan dari berbagai perusahaan pembiayaan ini.

 

 

 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com