Setelah 'diesel gate' menyangkut pabrikan Volkswagen di Amerika Serikat, kini Nissan diduga kedapatan lakukan hal serupa dengan Nissan Qashqai di Korea Selatan

Nissan : Terancam Denda Miliaran Rupiah Akibat Dugaan Manipulasi Hasil Emisi

 
Nissan : Terancam Denda Miliaran Rupiah Akibat Dugaan Manipulasi Hasil Emisi

Setelah 'diesel gate' menyangkut pabrikan Volkswagen di Amerika Serikat, kini Nissan diduga kedapatan lakukan hal serupa dengan Nissan Qashqai di Korea Selatan

Kasus pemalsuan data hasil emisi, belakangan sedang marak dilakukan oleh beberapa pabrikan otomotif di dunia. Setelah Volkswagen yang kedapatan memanipulasi angka emisi gas buang di Amerika Serikat pada produk bermesin dieselnya setahun silam, kini Nissan diduga juga melakukan hal serupa pada Qashqai diesel di Korea Selatan.

Pemerintah negara setempat, menemukan adanya kejanggalan pada data pengujian hasil gas buang tidak sesuai dengan kondisi nyata. Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan kini sedang menguji ulang 20 unit crossover Nissan racikan Inggris tersebut, seperti yang dilansir dari BBC, Senin (16/5).

Renault Duster 1.5 dCi 4x2 saat pameran di Jakarta Auto Show 2015 lalu

Nissan Qashqai merupakan compact Sport Utility Vehicle yang memiliki tampang mirip X-Trail dengan dimensi yang lebih mungil, namun lebih besar dari Juke. Ratusan unit Qashqai bermesin diesel diperkirakan telah dilepas ke konsumen Nissan di Negeri Ginseng.

Sumber tenaga dieselnya berkapasitas 1.461 cc dCi turbocharger bertenaga 109 dk dengan momen puntir 260 Nm. Hanya terdapat pilihan penggerak 4x2 untuk pilihan mesin yang di pasarkan di Korea Selatan ini. Motor penggerak ini serupa dengan Renault Duster yang dipasarkan di Indonesia sejak 2013 silam.

Hong Dong-Kon, Direktur Kementrian Lingkungan Hidup Korea Selatan menyatakan, perangkat katalis emisi mobil ini berhenti bekerja saat suhu mesin mencapai 35 derajat Celsius, atau sekitar 30 menit setelah mesin melakukan pembakaran.

Seharusnya perangkat katalis tersebut baru berhenti bekerja saat suhu mencapai 50 derajat Celcius untuk mencegah mesin dari kepanasan (overheating).

Bila perangkat pereduksi emisi tersebut bekerja lebih awal, artinya saat mesin masih dingin, emisi yang dihasilkan lebih tinggi dari keadaan normal. Kasus ini serupa dengan Volkswagen yang didenda karena terbukti melakukan kecurangan pada tes gas buang.

"Semua pakar otomotif di tempat kami menyatakan pendapat bahwa itu jelas manipulasi perangkat pengurangan emisi,” tambah Hong.

Pemerintah Korea Selatan pun berencana akan mendenda Nissan jika kedapatan melakukan kecurangan pascapengetesan sebesar 330 juta Won, atau setara Rp 3,7 miliar.

Sementara itu Nissan juga diminta untuk menghentikan penjualan Qashqai dan melakukan recall untuk perbaikan emisi terhadap unit yang sudah terjual selama 45 hari.

 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com