Pihak PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors menanggapi kasus skandal manipulasi data BBM di Jepang. Proses investigasi sedang berlangsung, meski diyakini kasus tersebut tak terjadi di Indonesia.

Dunia dikagetkan dengan temuan Nissan Motor Company (NMC) bahwa terdapat manipulasi data hasil konsumsi bahan bakar yang dilakukan oleh pihak Mitsubishi Motors Corporation (MMC).

Tentu kabar ini juga menimbulkan pertanyaan berbagai pihak. Terutama pengguna kendaraan Mitsubishi di Indonesia. Apakah kendaraan yang digunakannya juga turut dimanipulasi hasil data tes konsumsi bahan bakarnya?

Menanggapi hal tersebut, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, selaku Agen Pemegang Merek kendaraan Mitsubishi, menggelar press conference di sebuah café di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.

Presiden Direktur PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Hisashi Ishimaki di Jakarta menyebutkan kasus yang terjadi di Jepang tidak terjadi di Indonesia.

“Kami PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors selalu berusaha terbuka mengenai produk kami terhadap konsumen. Kami tidak pernah melakukan klaim tentang konsumsi bahan bakar produk kami terhadap konsumen, terkait kondisi lalu lintas yang bervariatif di Indonesia. Hingga kini kasus tersebut masih dalam tahap investigasi pihak komite eksternal MMC dan segera mengumumkan hasilnya pascainvestigasi,” tutur Ishimaki-san.

Di pasar Jepang, kendaraan yang hemat bahan bakar akan mendapatkan insentif pajak dengan nilai cukup besar yang menguntungkan konsumen. Inilah 'daya jual' utama yang mampu merebut hati calon konsumen. Sehingga produsen mobil berlomba-lomba menghasilkan kendaraan jenis ini dengan konsumsi bahan bakar yang sangat irit.