Setelah 25 tahun, akhirnya Suzuki hengkang dari China. Apa masalahnya?

Suzuki Babak Belur di Tiongkok, Fokus Berjualan di Indonesia?

 
Suzuki Babak Belur di Tiongkok, Fokus Berjualan di Indonesia?

Setelah 25 tahun, akhirnya Suzuki hengkang dari China. Apa masalahnya?

Tiongkok memang pasar otomotif paling gemuk saat ini. Hampir semua brand dunia berlomba masuk ke pasar tersebut. Namun, ternyata tidak demikian dengan Suzuki. Merek Jepang ini memutuskan untuk angkat kaki. Loh kenapa?

Dilaporkan oleh atimes.com (05/09), kiprah Suzuki sebenarnya sudah terjalin sejakdua dasa warsa lalu dengan menjalin kerjasama dengan industri lokal. Joint venture dijalin dengan Changan yang kemudian menghasilkan Changan Suzuki Automobile Co dan kerjasama dengan Changhe menelorkan Changhe Suzuki Automobile Co. 

Karena persaingan yang ketat di pasar mobil Tiongkok, kedua joint venture tersebut gagal membuat penyesuaian strategi untuk produk-produknya. Kinerja perusahaan pun mulai menurun sejak 2011 dan terus memburuk. Kerjasama Changhe-Suzuki harus berakhir setelah 23 tahun berjalan.

Changan pun dikabarkan menyusul kemudian, akan tetapi Changan memberikan perlawanan tidak menerima begitu saja keputusan yang dibuat oleh markas besar Suzuki di Jepang. Dari sisi performa perusahaan, Changan jauh lebih baik dari pada Changhe sehingga masih cukup percaya diri untuk berjualan produk berlabel S ini dengan mengajukan lisensi penuh kepada Suzuki agar tetap menjual produknya. Permohonan ini pun direstui oleh Suzuki Motor Corp di Jepang setelah Changan melakukan akusisi kepemilikan saham menjadi 100%.

Hengkangnya Suzuki dari bumi Tirai Bambu ini salah satunya agar Suzuki lebih fokus untuk menggarap pasar Asia dan Afrika. Salah satunya adalah memperkuat llini produksinya di Maruti India yang kini menjadi kantong produksi terbesar Suzuki Motors dan juga Indonesia yang dinilai memiliki potensi besar untuk berkembang.

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com