Emisi gas buang mobil bisa jadi rendah, namun proses pengirimannya malah sumbang emisi lebih besar. VW lakukan langkah tepat dengan menggunakan kapal ekspor berbahan bakar LNG ketimbang diesel.

Peristiwa skandal diesel yang menghantam Volkswagen beberapa waktu silam masih membuat pabrikan Jerman ini gundah. Tak hanya berpengaruh pada kebijakan produksi kendaraannya, namun juga menyentuh subtansi lainnya yakni pengiriman kendaraan.

VW group baru saja mengumumkan akan mengganti kapal pengangkut ekspor mobil lamanya dari Eropa Ke Amerika Serikat dengan kapal baru.

Yang cukup menarik, kapal baru ini tak menggunakan mesin diesel, tetapi mesin penggeraknya menggunakan bahan bakar liquefied natural gas (LNG) alias gas alam cair. 

Tentu ada alasan lain dibandingkan sekadar 'trauma' diesel. Mendukung emisi rendah dan ramah lingkungan, juga menjadi faktor utama pemilihan kapal yang mengangkut unit ekspor Volkswagen tersebut.

Masing-masing kapal tersebut akan menggunakan mesin tunggal yang dibuat oleh MAN yang juga tercatat sebagai pembuat alat berat di bawah divisi VW Truck & Bus.

Kapal ini memiliki daya 17.000 dk dan memiliki kapasitas angkut bahan bakar 800.000 galon LPG.

Dibandingkan dengan versi dieselnya, kapal ini bisa mereduksi emisi CO2 hingga 25%, Nox hingga 30%, partikulat hingga 60% dan mampu tekan kadar SOx hampir mendekati nol. Sangat istimewa bukan?

Kapal ini dioperasikan oleh Siem Car Carrier AS, yang berpusat di London, Inggris dan masing-masing mampu membawa sekitar 4.500 unit kendaraan dari pabrik VW di Eropa menuju Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko di 2019 mendatang.

Perlu diketahui, salah satu sisi lain penyumbang emisi dari rantai produksi dan pemasaran sebuah kendaraan adalah dari emisi alat pengangkutnya.

VW Group pun mencanangkan akan melakukan penggantian secara bertahap pada armada pengangkutannya dengan LNG. Tidak tertutup kemungkian juga termasuk armada truknya.