Mobil modern dilengkapi dengan perangkat keselamatan aktif dan pasif. Tujuannya, tak lain untuk menjadikan mobil semakin gampang dikendarai dan penumpang semakin aman terlindungi.

Mengenal Apa Saja Active Safety dan Passive Safety Yang Ada Mobil

 
Mengenal Apa Saja Active Safety dan Passive Safety Yang Ada Mobil

Mobil modern dilengkapi dengan perangkat keselamatan aktif dan pasif. Tujuannya, tak lain untuk menjadikan mobil semakin gampang dikendarai dan penumpang semakin aman terlindungi.

Perkembangan teknologi telah membuat mobil dari hari ke hari semakin bertenaga.

Karena mampu berjalan dengan cepat, mobil juga bisa menjadi senjata yang mematikan di jalan. Oleh karenanya, pengembangan mobil tidak melulu mengenai performa, namun harus mencakup faktor keselamatannya. 

“Faktor keselamatan ini bertujuan untuk melindungi pengemudi dan penumpang apabila terjadi tabrakan, setidaknya meminimalisasi adanya luka yang lebih fatal,” terang Gandhi Ahimsaputera Product Knowledge Head PT Toyota Astra Motor (TAM) saat ditemui Carreview.id di bilangan Jakarta Pusat, Rabu (23/3).

Fitur keselamatan pada mobil secara umum dibagi menjadi dua, yakni active safety dan passive safety.

Active safety adalah fitur keselamatan yang bertujuan mencegah terjadinya kecelakaan, sedangkan passive safety adalah fitur keselamatan yang bertujuan melindungi penumpang di kabin saat terjadi kecelakaan.

“Active safety adalah fitur keselamatan seperti ABS (Anti-lock Braking System) yang mampu mengantipasi roda mengunci saat pengereman mendadak sehingga mobil mampu melakukan manuver dengan aman. Ada juga,  Brake Asist (BA) yang membantu pengemudi menambah daya pengereman pada saat keadaan darurat sehingga titik pengereman menjadi lebih pendek,"papar Gandhi.

Tak hanya itu, sekarang banyak fitur keselamatan standar mobil lainnya, seperti EBD (Electronic Brake-force Distribution) fitur yang mampu membagi tenaga pengereman pada roda.

Kemudian Traction Control (TC) yakni fitur yang mampu membagi traksi pada roda, Vehicle Stability Control (VSC) yang menjaga kendaraan tetap mengikuti jalur saat menikung sehingga gejala kehilangan traksi bisa dianulir.

Serta  Hill-start Assist Control (HAC) yang menjaga posisi kendaraan saat berhenti pada kondisi tanjakan selama kurang lebih dua detik yang memberi waktu pada pengemudi untuk menghandle pedal rem ke pedal gas.

“Fitur active safety inilah yang membantu pengemudi dalam menguasai mobilnya dan mencegah terjadinya kecelakaan,” tambahnya.

ABS menjadi induk bagai fitur keselamatan aktif 

Sementara, untuk passive safety merupakan fitur pelindung saat terjadi kecelakaan, terdiri atas seatbelt atau sabuk pengaman yang merupakan alat keselamatan utama.

Kinerja seatbelt ini semakin lengkap dengan hadirnya SRS Airbags (Supplemental Restraint System) suatu fitur keselamatan yang mengunakan balon yang akan mengembang sesaat terjadi tubrukan. Unit ini terintegrasi dengan pre-tension and force limiter pada seatbelt.

Keselamatan untuk anak-anak juga telah tersedia, yakni dengan menambahkan fitur ISOFIX yang merupakan pengait khusus yang disediakan untuk kursi bayi sehingga posisi bayi lebih aman dan tidak bergerak saat terjadi guncangan keras akibat tabrakan.

Passive safety termasuk juga struktur kerangka kendaraan yang berfokus untuk membuat kabin menjadi lebih kokoh dan melindungi penguna di dalamnya.

“Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, maka baik fitur keselamatan aktif maupun pasif akan semakin bertambah ragamnya,” tutupnya.

Sabuk keselamatan merupakan fitur keselamatan pasif yang paling utama

 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com