Kaca film dengan bahan metal masih menjadi yang terbaik dalam hal menolak panas, namun juga

Kaca film merupakan salah satu komponen penting yang harus teraplikasi pada saat ini. Fungsi dasarnya mereduksi intensitas sinar matahari yang masuk ke dalam kabin.

Dengan demikian, maka suhu kabin akan terasa lebih nyaman dibandingkan kaca yang tidak dipasang kaca film. Selain itu, paparan sinar matahari yang mengandung ultraviolet dan sinar infra merah tentu pada kulit tentu memiliki efek yang kurang baik bagi kulit.

Beberapa teknologi yang kini ditawarkan oleh para pembuat kaca film salah satunya berasal dari material dasar kaca film tersebut. Dari berbagai material dasar pembuat lapisan kaca film, bahan dari metal dan non-metal menjadi material yang banyak dipergunakan.

Salah satu material non-metal yang dikembangkan oleh 3M adalah bahan Nano Carbon.

“Kaca film yang menggandung bahan metal memiliki daya pantul panas yang cukup bagus, bahkan boleh dikatakan paling baik hingga saat ini. Namun material ini memiliki kelemahan terutama pada pemakaian mobil-mobil modern,” terang Iwan W Pratama, Senior Application Engineer 3M saat ditemui di bilangan Jakarta Pusat, (25/01).

“Kaca film dengan bahan yang mengandung metal akan mengganggu sinyal handphone ataupun sistem navigasi di mobil. Kaca dari material berbahan metal ini memiliki sifat menyekat sinyal dari dalam mobil,” sambungnya. “Sebelum zaman gadget nirkabel seperti sekarang ini, hal tersebut tidak terlalu terasa, namun saat ini tentunya sangat mengganggu,” sambungnya.

Salah satu solusi yang ditempuh 3M adalah dengan membuat kaca film dengan material non-metal salah satunya adalah Nano Carbon.  

“Material ini, bisa dikatakan belum memiliki kemampuan menolak panas seperti halnya metal, namun tidak menimbulkan efek pada peranti nirkabel. Hal inilah yang tengah gencar kami sosialisasikan saat ini,” sambungnya.

Kaca film dengan bahan mengandung metal memiliki ciri memantulkan cahaya seperti halnya cermin sedangkan untuk jenis non-metal memiliki kesan pekat.

Untuk lebih meluaskan jaringan pemasaran kaca film, 3M bekerjasama dengan Makko Group untuk menyebarluaskan produknya di Indonesia Timur.