Keduanya masuk ke segmen yang sama di Indonesia. Meski harga jual lebih mahal C-HR, namun spesifikasi keduanya nyaris serupa. Berikut ini ulasannya.

Toyota menargetkan C-HR untuk masuk segmen pasar yang cukup spesifik. Hal tersebut diperkuat dengan target konsumen merupakan kaum eksekutif yang suka mengemudi sendiri. 

Meski demikian, pada segmen tersebut sebetulnya sudah ada sosok Mazda CX-3. Walaupun dari segi harga, CX-3 masih lebih murah dibandingkan C-HR.

Kemunculan C-HR ini tak hanya sebagai musuh CX-3, namun sekaligus menjadi crossover paling mahal di kelasnya. Banderol C-HR yang berada di angka Rp 488,5 hingga Rp 490 langsung menumbangkan harga CX-3 Grand Touring sebagai kasta tertinggi dengan cantelan harga Rp 435 juta.

Lalu bagaimana perbandingan yang ada di antara keduanya? Apakah keduanya merupakan lawan yang seimbang?

Dari segi dimensi Mazda harus mengakui keunggulan Toyota. C-HR memiliki dimensi (p x l x t) 4.360 mm x 1.795 mm x 1.565 mm dan memiliki wheelbase 2.640 mm. Sedangkan CX-3 memiliki dimensi  4.165 mm x 1.764 mm x 1.500 mm dan wheelbase 2.570 mm.

Dengan paparan angka tersebut, C-HR memiliki ruang kabin yang lebih lega dibandingkan dengan CX-3.

Beralih ke mesin, Mazda memiliki volume 200 cc lebih besar dibandingkan rivalnya tersebut. Muntahan daya mesin empat silinder SKYACTIV-G mampu mengelontorkan tenaga 148 PS dan torsi puncak 192 Nm. Kinerja mesin berkolaborasi dengan girboks otomatik 6 percepatan.

Sedangkan C-HR dipersenjatai isi silinder lebih kecil yakni 1.800 cc, mesin C-HR mampu menghimpun daya hingga 141 PS dan torsi 170 Nm. Tenaganya disalurkan ke roda depan melalui transmisi CVT 7 percepatan. Sayang C-HR tidak menyertakan fitur paddle shift seperti CX-3.

Dari sisi fitur keamanan, C-HR punya fitur-fitur seperti 7 airbags, sistem pengereman ABS+EBD+BA, vehicle stability control, traction control, hill-start assist, blind spot monitor dan rear cross traffic alert.

Sementara CX-3 punya tak kalah dengan 7 airbags, dynamic stability control, traction control system, lampu depan adaptif, sensor parkir, blind spot monitor, rear cross traffic alert, lane departure warning (LDWS) dan smart city brake support (SCBS).

Lampu utama milik Mazda CX-3 telah menggunakan teknologi LED, begitu pula dengan lampu kabutnya. Sedangkan C-HR masih menggunakan lampu halogen untuk headlampnya walaupun sudah dilengkapi dengan sistem proyektor.

Dengan harga yang lebih superior, C-HR justru tidak mendapatkan fitur sunroof sebagai mana rivalnya.

So…manakah yang akan Anda pilih ?