Di benua Australia jenis coupe utility memang digemari, sayangnya Ford dan GM sudah tidak sejalan dengan model tersebut. Lalu, bagaimana peruntungan Audi?
Kedua produsen mobil premium ini sama-sama bernaung di bawah Volkswagen Group. Meski begitu, keduanya telah membuat mobil listrik dengan desain dan karakteristik yang berbeda.
Produsen mobil premium Audi ternyata tidak tinggal diam melihat para kompetitor mengembangkan mobil super luxury. Terbukti, sebelum tahun 2020 Audi akan memperkenalkan A9 e-tron ke publik.
Lebih dikenal sebagai mobil berjenis Sportback, kini Audi serius mendandani RS3 versi sedan. Dan apa yang kami lihat telah mengisyaratkan Audi tidak main-main menggarap Sport Saloon tersebut.
Versi lebih kencang dari Audi Q2 ini, akan menjadi rival dari Mercedes-AMG GLA 45 yang lebih dulu melenggang di jalan. Crossover ini menjanjikan performa tinggi, pengendalian stabil khas quattro.
Audi TTS 2.0 TFSI quattro, menjadi bintang pada pabrikan berlambang empat cincin tersebut. Si buas yang bisa juga digunakna sehari-hari ini akan diluncurkan di GIIAS 2016.
Audi melangkah lebih serius produksi mobil listrik dan ciptakan mobil dengan bahan bakar terbarukan lainnya. Di lain hal, Audi berencana membuat mobil autonomous berkerjasama dengan pabrikan lain.
Imajinasi seorang desainer asal Rusia hypercar bertenaga nuklir. Sebuah ide gila namun memiliki penampilan memukau.
Pilihan varian bermesin V8, akan tersingkir oleh mobil dengan motor listrik. Di masa mendatang, Audi akan mematok hingga 35% produksinya adalah electric vehicle.
Dodge Journey akan mengunakan platform penggerak roda belakang, sejenis dengan yang dipergunakan pada Alfa Romeo Stelvio, agar setara dengan BMW X5 dan Audi Q5