Tanpa fitur ini, mobil cabrio menjadi mesin mematikan saat terjadi kecelakaan.

Mengendarai kendaraan atap terbuka seperti mobil convertible tentunya memiliki sensasi tersendiri.

Namun, sensasi menyenangkan tersebut harus dibayar mahal dengan hilangnya pilar B dan C, karena produsen perakit hanya menyisakan pilar A saja.

Hilangnya dua pilar penyokong atap ini tentunya membuat sebuah convertible tidaklah seaman mobil beratap normal ketika terjadi kecelakaan, contohnya mobil terbalik.

Oleh sebab itu, BMW menghadiran roll-over bar sebagai solusi dan fitur keselamatan penting untuk menjaga penumpang tetap aman.

Meskipun, kehadiran batang keamanan tersebut malah merusak keindahan mobil beratap lunak ini.

“Dengan kemungkinan kecelakaan fatal yang ditimbulkan mobil dengan atap terbuka, MINI cabrio dilengkapi dengan fitur keselamatan canggih berupa roll-over bar yang dijuluki Adance Crash Safety Module (ACSM),” terang Ismail Ashlan selaku Corporate Communications Manager BMW Group Indonesia, di sela acara BMW Group Technology Workshop 2017, Senin (6/3).

Empat batang roll-over bar tidak nampak karena tertanam pada badan mobil tepat di posisi pilar B dan C. Ke empat batang roll-over ini juga akan keluar secara bersamaan begitu sensor ACSM mendeteksi mobil miring pada derajat tertentu.

“Generasi MINI Cabrio terbaru telah dilengkapi fitur keselamatan dengan pyrotechnic actuator, di mana batang keselamatan akan aktif dan keluar hanya dalam waktu 0,01 detik saja,” tutup Ismail.

Fitur keselamatan seperti ini tidak hanya dikembangkan oleh BMW Group sebagai induk perusahaan MINI, namun juga telah dikembangkan pabrikan mobil lainnya, seperti Mercedes-Benz, Porsche bahkan Lamborghini.