Mengetahui kondisi kaki-kaki bisa dilakukan bersamaan rutinitas tiap hari. Tak perlu khusus ambil cuti. Semua bisa dideteksi sendiri, hanya perlu sedikit menajamkan indera.

Deteksi Sendiri Kondisi Ban dan Suspensi

 
Deteksi Sendiri Kondisi Ban dan Suspensi

Mengetahui kondisi kaki-kaki bisa dilakukan bersamaan rutinitas tiap hari. Tak perlu khusus ambil cuti. Semua bisa dideteksi sendiri, hanya perlu sedikit menajamkan indera.

Sebelum melakukan perjalanan panjang atau penggunaan sehari-hari, tentu penting mengetahui kondisi mobil, utamanya suspensi dan ban, yang kerap disebut kaki-kaki. Selain mengurangi kenyamanan, kemantapan mengemudi, juga bisa mengundang bahaya.

Asyiknya, mengetahui kondisi kaki-kaki bisa dilakukan bersamaan rutinitas tiap hari. Tak perlu khusus ambil cuti. Semua bisa Anda deteksi sendiri, hanya perlu sedikit menajamkan indera. Toh, mobil yang dipakai adalah andalan setiap hari, bukan? Misalnya tidak pun, bisa deteksi sambil dipakai beraktivitas.

“Mengetahui kerusakan kaki-kaki itu bisa dirasakan kok, karena bikin mobil terasa tidak nyaman,” ujar Iman Rahman dari Amarta Per, Lebak Bulus, Jaksel. Berikut beberapa trik mendeteksinya.

Suara

Hadirnya suara pada kaki-kaki adalah deteksi paling mudah. Jika muncul bunyi, pasti ada yang tidak beres. Bedakan jenis bunyinya. Suara benturan teredam seperti gluduk-gluduk biasanya akibat karet-karet sudah aus. Bisa karet support sokbreker atau karet stabilizer.

Lalu bunyi benturan logam kletek-kletek bisa berasal dari joint. Paling mudah rusak adalah link stabilizer. Namun bisa juga diakibatkan ball joint dan tie-rod. Jika bunyi ini terdengar saat roda berbelok patah, kemungkinan dari as roda, pada mobil penggerak roda depan bisa juga dari sokbreker.

Selain itu, juga ada bunyi dengung. Bisa dari bearing roda atau ban. Bearing akan terdengar sejak kecepatan rendah. Sedangkan dengung ban bisa timbulhanya di kecepatan tertentu. Coba lakukan rotasi ban untuk mengetahui apakah dengung ikut pindah seiring rotasi ban.

Getaran

Getaran mobil bisa diakibatkan dari 3 hal, yaitu roda tidak balans, ban benjol, atau terparah pelek peyang. Ketiganya bisa disebabkan roda pernah membentur lubang di jalan.

Deteksi lebih lanjut pun cukup mudah. Bisa sambangi bengkel spooring dan balancing untuk melakukan balans roda. Analisa getarakan lebih komprehensif di atas mesin balans roda.

Ayunan Suspensi

Kaki-kaki kurang prima juga bisa dirasakan dari ayunannya. Coba lewati polisi tidur, jika suspensi mengayun lebih dari dua kali, kemungkinan sokbreker lemah. Pengendalian mobil di kecepatan tinggi akan terasa limbung. Memang tak terlalu bahaya, namun bisa mempercepat usia pakai komponen lain. Misalnya ban termakan tidak rata.

Wheel Alignment

Merasakan setir ‘tertarik’ kiri atau kanan? Limbung pada kecepatan tinggi? Kemungkinan sudut-sudut keselarasan roda alias wheel alignment berubah. Solusinya cukup mudah, cukup minta pengecekan ke bengkel spooring dan balancing.

Namun Anda sebaiknya bersiap jikalau ada komponen yang apkir. “Jika kondisi sudah parah mobilpun nggak akan bisa dispooring,” tambah pria 32 tahun ini. Nah, kalau ada yang apkir, tentu perlu waktu khusus buat penggantiannya.

Bearing rusak diawali dengan gejala bunyi gemuruh pada roda hingga pergerakan yang speleng
Kondisi pelek yang tidak sempurna, membuat pergerakan roda tidak stabil
 
Updates
Popular

    otodriver.com