Bahkan BMW 520D yang belum dilaunching ikutan direcall.

Tiada gading yang tak retak. Mungkin ungkapan ini tepat ditujukan pada BMW. Otoritas Korea Selatan pada tanggal 15 Agustus 2018 secara resmi mengeluarkan larangan mengaspal untuk puluhan ribu BMW yang ada di Negeri Ginseng tersebut. Hal ini sehubungan dengan 38 insiden terbakarnya BMW secara tiba-tiba.

Pemilik BMW hanya boleh mengendarai mobilnya hanya untuk keperluan memeriksakan kondisi mobil tersebut pada BMW centre ataupun pusat pemeriksaan keselamatan. Secara tegas pemerintah Korea Selatan memperingatkan akan menindak siapapun yang melanggar aturan ini dengan ancaman penjara salama satu tahun.

Seperti dilansir thedrive.com(16/08), BMW Korea Selatan telah menyatakan permintaan maaf secara resmi pada konsumennya, dan segera menarik kembali 106.000 unit kendaraan diesel termasuk 520d yang akan mulai dijual 20 Agustus 2018 mendatang.

"Saya meminta para pemilik mobil BMW dapat bekerja sama dengan rencana penarikan ini, untuk mencegah kecelakaan yang lebih besar, meskipun hal ini membuat Anda tidak nyaman," kata Menteri Transportasi Korea Selatan Kim Hyun-mee pada sebuah konferensi pers.

BMW mengatakan bahwa indikasi masalah berasal dari sistem pendingin resirkulasi pembuangan gas atau exhaust gas recirculation  (EGR). Kebocoran itu jika dicampur dengan karbon dan endapan minyak akan memicu munculnya api terlebih jika mobil itu digunakan dengan kecepatan tinggi dalam waktu lama. Artinya, kebakaran itu terjadi saat mobil sedang dikendarai.