Mclaren 720S resmi diperkenalkan di Indonesia. Generasi penerus McLaren 650S ini, memiliki beberapa keunggulan menjadikannya lebih baik dibandingkan pendahulunya.

McLaren Indonesia secara resmi memperkenalkan varian terbaru Supercar mereka, yaitu McLaren 720S bertempat di Dealer Mclaren, Pacific Place, Jakarta Selatan, pada Rabu (26/7).

Penamaan pada mobil ini, berhubungan dengan performa yang bisa dihasilkan oleh mesin yang diusungnya. Nama 720S ini, berasal dari tenaga yang dihasilkan, yaitu 720 dk, mantap bukan?

“Indonesia merupakan pasar yang signifikan  bagi McLaren. Kami sangat senang bisa mengungkap produk terbaru dari jajaran supercar terbaru kami yang diberi nama 720S. Produk terbaru kami telah mendapat respon positif di seluruh dunia, papar George Biggs, Managing Director McLaren Asia Pacific.

McLaren 720S merupakan generasi penerus dari McLaren 650S, Varian yang debut pertama kali di Geneva Auto Show 2017 ini memiliki bobot 80 kg lebih ringan dibandingkan varian 650S. Hal ini berkat sasisnya yang terbuat dari material serat karbon yang ringan namun kokoh.

Pada desain eksteriornya, varian ini memiliki konsep yang unik di mana air intake scoop membentang dari headlamp, melewati bagian dalam pintu, hingga ke mesin yang berada di belakang.

Air intake ini digunakan untuk membantu pendinginan mesin serta meningkatkan tingkat aerodinamika.

Sementara itu pada bagian lainnya, pintu mengaplikasikan tipe dihedral serta pada bagian belakang terlihat desain lampu belakang yang diaplikasikan dari LED yang tipis.

Penghasil tenaga sebesar 720 dk itu, berasal dari mesin yang diletakkan di belakang, berkapasitas 4.000 cc, V8, Twin Turbo dan sanggup menghasilkan torsi sebesar 770 Nm, yang membuat McLAren 720S ini mampu melesat dari berhenti hingga 100 km/jam dalam waktu 2,8 detik saja.

Dalam konferensi pers yang digelar pada hari ini, pihak McLaren Indonesia belum menyebutkan harga pasti supercar terbarunya ini. Namun sebagai referensi, di Negara Inggris mobil ini dijual dengan harga 207.900 Poundsterling atau setara dengan Rp 3,6 Miliar.

Bagaimana dengan harga di Indonesia, bisa diperkirakan akan lebih besar dari angka tersebut. Karena berhubungan dengan skema pajak dan hal lainnya.