Juke e-Power ini, tak ubahnya menggotong 'genset' dari mesin HR12DE (mesin March dan Datsun Go), sebagai sumber tenaga untuk generator pengisi baterainya.

Mobil listrik bermesin bensin? Kami pastikan bukan salah tulis judul, namun memang demikian konsep yang disodorkan oleh Nissan lewat Juke e-Power.

Persaingan mobil listrik tak melulu tentang konversi tenaga yang dihasilkan dari mesin berbahanbakar fosil ke listrik, namun termasuk juga pada kiat pengisian baterai yang menjadi jantung tenaga dari mobil-mobil tersebut.

Seperti dikabarkan oleh carscoops.com (27/1), pada ajang Tokyo Motor Show 2017, Nissan berencana untuk memperkenalkan Juke e-Power.

Huruf ‘e’ menandakan bahwa mobil ini akan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber tenaganya. Dikabarkan pula bahwa crossover ini nantinya menggunakan metode yang sebelumnya sudah diterapkan pada Nissan Note e-Power.

Jika memang demikian, maka Juke e-Power ini merupakan mobil listrik yang tetap mengeluarkan emisi karbon. Mengapa demikian?

Juke e-Power sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik, namun untuk pengisian baterainya, mengandalkan motor bakar 1.200 cc seperti yang dipergunakan pada Nissan March (HR12DE).

Mesin 3 silinder ini tugasnya sebagai generator pengisian dan juga sebagai inverter, tanpa memiliki interaksi sebagai penggerak mobil secara langsung. Bahkan mobil ini pun tidak memiliki colokan listrik (stop kontak) untuk menyetrum baterainya.

Konsep pengisian ini sangat berbeda dengan mobil-mobil listrik yang sedang gencar dikembangkan dengan mengandalkan pengisian setrum dengan stop kontak ke listrik rumah (seperti pada mobil plug-in hybrid).

Sistem ini hampir sama dengan yang dipergunakan pada Toyota Prius, hanya saja Prius menerapkan kombinasi tenaga antara mesin bakar dan motor listrik. Sedangkan Juke e-Power sepenuhnya mengandalkan motor listrik untuk menggerakkan mobil.

Dari segi desain, Juke e-Power ini dikembangkan dari Grid Concept yang diperkenalkan pada 2015 silam.