Pasar ASEAN dinilai menyimpan potensi besar akan mobil listrik (EV, electric vehicle) di masa mendatang. Diharapkan, dengan hal ini, Indonesia tak lama lagi menjadi pasar mobil tersebut.

Pasar kendaraan listrik di ASEAN belum bisa dikatakan signifikan. Namun demikian, Nissan tengah menyiapkan fasilitas manufaktur Electric Vehicle (EV) di Thailand.

Seperti dikabarkan oleh Bangkok Post (07/01), Yutaka Sanada, VP Senior Nissan Asia dan Ocenia mengatakan bahwa Thailand adalah kandidat kuat untuk menjadi tempat pengembangan EV milik Nissan di kawasan ini.

Hal ini cukup beralasan lantaran unit R&D Nissan yakni Nissan Technical Center South East Asia berada di negara ini. Fasilitas ini merupakan fasilitas ketiga milik Nissan, di luar Jepang dan satu-satunya di kawasan ASEAN.

"Kita melihat bahwa skema kebijakan pemerintah Thailand sejalan dengan arah perkembangan manufaktur EV masa depan. Saat ini mungkin belum terlihat adanya perkembangan minat pasar pada EV di kawasan ini dan Nissan sedang melakukan studi kelayakan untuk model ramah lingkungan di pasar ASEAN,” terang Sanada.  “Ketika muncul permintaan yang besar pada EV di Thailand atau di sekitar kawasan, Nissan dapat melokalisasi produksi dengan sangat cepat,” sambungnya.

Saat ini terdapat wacana bahwa Nissan memiliki rencana untuk mengenalkan hybrid Leaf EV dan e-Power di Thailand.

"EV tidak atau belum mencolok di kawasan ASEAN, namun kami sangat percaya bahwa popularitas EV akan meningkat begitu konsumen belajar tentang efisiensi produk ini. Di kawasan ini, teknologi e-Power bisa menarik konsumen, karena lebih terjangkau dari Leaf,” tutur Sanada.

Sanada menambahkan, bahwa Nissan berencana untuk mengenalkan model e-Power di Thailand dan Indonesia sesegera mungkin.