Meski di Indonesia tak ada versi bermesin diesel, namun di India maupun Eropa, Suzuki Ignis memiliki dua pilihan sumber daya. Berikut beberapa perbedaan dan konsumsi BBM pada kedua varian.

Kemunculan Suzuki Ignis di pasar domestik Indonesia menambah semarak persaingan di kelas mobil kecil berkapasitas lima pintu. Di pasar nusantara, Suzuki hanya menyediakan satu varian mesin bensin saja yakni mesin empat silinder inline K12M berkapasitas 1.197 cc.

Sedangkan di beberapa negara Eropa dan negara di mana mobil ini dirakit yakni India, tersedia juga versi mesin diesel 1.300 cc turbo.

Dari segi kinerja mesin, versi bensin unggul dengan 83 dk/6.000 rpm, dibandingkan dengan versi mesin diesel yang hanya menyodorkan daya 75 dk/4.000 rpm. Namun versi diesel ini menang telak dalam hal pegumpulan torsi besar di putaran relatif rendah, yaitu 190 Nm/2.000 rpm.

Secara keseluruhan keduanya memiliki persamaan dalam hal pilihan transmisi. Transmisi manual 5 percepatan dan persneling AMT 5 percepatan ditawarkan sebagai pilihan bagi keduanya.

Dengan perolehan daya dan torsi yang berbeda, maka dapat dipastikan bahwa keduanya memiliki karakter yang berbeda juga dalam pengendaraannya. Versi diesel sepertinya unggul dalam stop and go lantaran mampu mengail torsi besar dalam putaran mesin yang relatif rendah.

Seperti dilansir motoroctane.com, versi diesel pun unggul dalam hal kemampuan jelajah untuk tiap kilometernya. Varian bensin rata-rata mampu menempuh jarak 20,89 km/liter, sedangkan versi dieselnya mencetak jarak 26,80 km/liter.

Disebutkan, bahwa hasil tersebut diukir dari komparasi Ignis bertransmisi Automated Manual Transmision atau dijuluki Suzuki dengan Automatic Gear Shift (AGS).

Hasil dari versi dengan transmisi AGS ini, disebutkan lebih irit 10% dibandingkan versi bertransmisi manual.