Sistem kemudi awalnya dirancang untuk memudahkan saat parkir atau bermanuver di jalanan sempit. Namun kini berkembang sampai untuk memarkir kendaraan sendiri.

Makin Manjakan Pengemudi (EPS)

 
Makin Manjakan Pengemudi (EPS)

Sistem kemudi awalnya dirancang untuk memudahkan saat parkir atau bermanuver di jalanan sempit. Namun kini berkembang sampai untuk memarkir kendaraan sendiri.

Dahulu power steering pertama kali dikembangkan menggunakan tekanan fluida. Cairan bertekanan tinggi tersebut dialirkan oleh pompa hidraulis untuk didistribusikan ke steering gearbox atau sistem kemudi rack and pinion. Agar bisa bekerja, pompa hidraulisnya terhubung langsung dengan kruk as mesin melalui puli.  Pengembangan ini membuat putaran setir jauh lebih ringan.

Pengembangan selanjutnya tak lagi memakai tekanan fluida, namun  kendali elektrik. Sistem Electric Power Steering (EPS) ini dirancang untuk menghemat tempat, karena tak lagi menggunakan perangkat pompa hidraulis pada ruang mesin. Peranti ini sangat cocok untuk mobil berkapasitas mesin kecil, karena tak lagi terbebani oleh pompa hidraulis.

Di dunia, sistem yang diberi nama lain Electric Power Assisted Steering (EPS/EPAS) atau Motor-Driven Power Steering (MDPS) ini diperkenalkan pada 1988 silam. Pertama kali digunakan oleh Suzuki Cervo. Di tanah air, Mazda Vantrend (1994) menjadi pionir dalam penggunaan sistem bantuan kemudi modern ini.

 

Cara Kerja EPS Dan Perawatannya

Sistem kemudi elektrik ini bekerja berdasarkan gerakan motor listrik yang berada di batang setir atau  steering column. Saat setir di putar oleh pengemudi, sensor torsi memberikan input pada modul kontrol EPS, untuk memberikan perintah kepada motor listrik bergerak menyesuaikan arah derajat roda.

Untuk keamanan dan kenyamanan berkendara, assist setir dengan bantuan elektrik ini dilengkapi dengan speed sensor yang bertugas memberi input pada motor listrik untuk non-aktif pada kecepatan 40 – 60 km/jam.

Sistem ini pun dibuat untuk lebih ramah perawatan. Artinya sudah tidak perlu lagi penggantian minyak fluida secara berkala. Namun bukan berarti bebas perawatan. Komponen pada EPS termasuk barang yang awet. Sangat jarang sekali kerusakan prematur, jika tak ada kesalahan pada sistem kelistrikan. Suplai daya listrik pun harus stabil, karena motor penggerak ini mengandalkan setrum dari alternator sebagai sumber utama. 

“Justru yang perlu mendapat perhatian lebih pada steering rack di bawah. Karet boot sebisanya jangan sampai robek. Air dan kotoran yang masuk membuat as setir berkarat, sehingga pergerakannya terganggu” tutur Iwan Abdurrahman, Technical Service Division, PT Toyota Astra Motor.

Komponen lain yang terpasang pada kolom setir, seperti kontrol modul, sensor dan motor listrik dirancang untuk masa pakai yang lama. Kecuali timbul getaran akibat komponen kaki-kaki yang oblak. Walau mengaplikasikan beberapa sambungan untuk meredam getaran, namun jika dibiarkan akan timbul masalah pembacaan gerak.

Pengembangan EPS

Belakangan, seiring berkembangnya teknologi, EPS mampu menghadirkan fitur yang memudahkan kerja pengemudi. Medio 2000-an, mulai dikenalkan Variable Gear Ratio Steering (VGS/VGRS) Honda S2000 menjadi yang pertama menggunakannya.

Kontrol modul mampu mengintegrasikan antara sudut putaran setir dengan sensor kecepatan melalui sebuah gigi rasio elektronik yang terpasang sebelum motor listrik. Artinya semakin tinggi kecepatan, pergerakan setir perbandingannya semakin rapat dengan sudut kemudi.

Pabrikan BMW menyebut fitur ini dengan nama Active Steering yang pertama kali diaplikasikan pada BMW Seri 5.  Fitur lain dari pengembangan EPS yang semakin memanjakan pengemudi adalah Parking Assist. Komputer utama pada mobil mampu bekerja sama dengan peranti kontrol kemudi, sensor jarak pada body, kamera belakang dan rem untuk melakukan parkir secara otomatis.

Pengemudi tinggal mengaktifkan fitur ini, lalu biarkan sensor dan kamera bekerja memberikan input terhadap komputer utama, guna menghitung jarak dan posisi dari lokasi parkir yang tersedia.

Secara otomatis, komputer akan mengeksekusi parkir bila telah menemukan tempat yang ideal untuk parkir. Baik parkir sejajar (perpendicular), paralel hingga serong.

Volvo S60 dan Toyota Prius Hybrid menjadi pelopor penggunaan fitur yang terhubung langsung dengan EPS tersebut sejak 2003 silam. 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com