Pabrikan telah rekomendasikan oli yang dipergunakan, namun hal itu bukan angka baku. Beberapa spesifikasi oli bisa dimasukkan ke dalam mesin, selagi masih dalam toleransi tingkat kekentalannya.

Pelumas Mesin : Beberapa Toleransi Grade Oli yang Bisa Digunakan

 
Pelumas Mesin : Beberapa Toleransi Grade Oli yang Bisa Digunakan

Pabrikan telah rekomendasikan oli yang dipergunakan, namun hal itu bukan angka baku. Beberapa spesifikasi oli bisa dimasukkan ke dalam mesin, selagi masih dalam toleransi tingkat kekentalannya.

Kami tidak bermaksud untuk mengajak keluar dari pakem yang biasanya selalu dipergunakan dalam menementukan spesifikasi oli mesin yang telah direkomendasikan. Semisal sebuah KIA Sportage  2012 direkomendasikan untuk menggunakan oli SAE 10W-30.

Jika melihat pada manual booknya justru KIA tidak mewajibkan untuk menggunakan spesifikasi tersebut. Tertulis di situ bahwa pabrikan sifatnya merekomendasikan penggunaan oli tersebut dan justru menambahkan oil chart yang bisa dipergunakan sebagai rujukan opsi jenis oli yang harus dipergunakan.

“Daftar oil yang terlampir ini dipergunakan sebagai acuan fleksibilitas dalam pemilihan kekentalan oli. Sementara spesimen oli yang dirujukkan adalah yang paling ideal saat mobil itu ditest di negara tertentu, semisal di Indonesia,” tutur Muklis Pamuji dari KIA Jakarta Selatan.

“Perlu disadari juga bahwa mesin yang dipergunakan suatu mobil itu merupakan tipe yang juga dipasarkan di seluruh dunia. Di mana tiap tempat dan negara sangat berbeda kondisi iklim maupun trafik lalu lintasnya,” tambah Muklis.

“Sehingga pabrikan pabrik merancang mesin itu untuk memggunakan oli dalam berbagai grade sesuai dengan kondisi lokal yang ada,” tambahnya.

“Oli dengan spesifikasi rujukan pabrik bisa diganti dengan grade lain sesuai dengan kebutuhan, semisal kebutuhan performa ataupun penyesuaian dengan kondisi jalanan yang ada,” tutur Edward Adinata dari Raser workshop di bilangan jalan Panjang, Jakarta Barat. 

“Semisal untuk kondisi jalanan yang syarat dengan kemacetan dan temperatur tinggi maka grade oli yang semula SAE 10W-30 diganti menjadi SAE 10W-40 yang lebih kental,” ujarnya.

“Kondisi jalanan yang seperti itu sangat rentan akan panas  dan jika mengandalkan oli rujukan pabrikannya dikhawatirkan viskositas oli SAE 10W-30 akan berkurang karena temperatur tinggi yang berimbas pada turunnya kemampuan menahan gesekan,” lanjut Edward. “Oleh sebab itu bisa diganti dengan oli yang memiliki kemampuan menahan panas yang lebih baik, namun jangan sampai keluar dari chart yang dirujukan oleh pabrikan,” tutupnya.

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com