Menambah aksesori pada kendaraan, memang tidak diharamkan. Namun beberapa peranti pemanis tersebut ternyata tak semuanya berguna, bahkan terbilang berbahaya bagi keselamatan berkendara.

Ragam Aksesoris yang Tak Berguna Bagi Kendaraan

 
Ragam Aksesoris yang Tak Berguna Bagi Kendaraan

Menambah aksesori pada kendaraan, memang tidak diharamkan. Namun beberapa peranti pemanis tersebut ternyata tak semuanya berguna, bahkan terbilang berbahaya bagi keselamatan berkendara.

Aksesoris tambahan bisa meningkatkan tampilan tunggangan. Kendati demikian, tak semua aksesori yang dipasang lebih baik dari perangkat standar. Salah-salah justru bisa merusak peranti lain yang berhubungan, bahkan bisa merugikan pengguna jalan lain.

Berikut ini beberapa aksesori yang sebenarnya tidak terlalu signifikan fungsinya.

Antena Shark Fin 'Dummy'

Antena yang awalnya digunakan pada berbagai mobil mewah ini memang terlihat lebih aerodinamis bentuknya. Namun, replika antena tersebut banyak dijual sebagai aksesoris aftermarket yang tidak berfungsi sebagai antena, atau peranti penangkap sinyal gelombang radio.  

Mur Racing atau Lug Nut

Mur racing atau umum disebut dengan racing lug nut anodized memang terlihat ciamik jika digunakan. Sayangnya, tidak semua yang dijual berasal dari merek yang terjamin kualitasnya. Jika salah pilih, bisa membahayakan keselamatan berkendara.

Pengganjal Wiper

Ganjalan bilah wiper atau wiper stand. Disebutkan bisa membuat karet wiper lebih awet, karena karet tak selalu menempel pada kaca. 

Faktanya saat bilah frame wiper terganjal, elastisitas tekanan pegas pada batang wiper malah akan berkurang. Akibatnya tekanan bilah wiper saat menyapu air seperti mengambang dan air tak sepenuhnya tersapu. Yang terjadi, saat hujan tentu membahayakan pengemudi karena visibilitasnya terganggu.  

Rear Spoiler

Belakangan peranti yang umumnya dipasang di atas pintu bagasi bagian atas ini telah menjadi bawaan standar dari beberapa Multi Purpose Vehicle (MPV) yang dipasarkan di Indonesia. Sayangnya, peranti ini umumnya hanya diaplikasikan pada varian tertinggi.

Kenyataannya untuk penggunaan harian, peranti ini sama sekali tak menyumbang aerodinamika apalagi menambah down force (tekanan) buritan pada mobil. Hanya dari segi estetika saja tampak lebih bagus.

Di pasaran, banyak pemanis tampilan ini, dijual dalam berbagai kualitas. Namun yang harus di waspadai adalah, saat pemasangan jangan salah menggunakan bahan perekat. Karena besar kemungkinan spoiler terlepas dan membahayakan pengendara lainnya. Lain halnya jika mengebor pintu bagasi, untuk diikat dengan sekrup. Tetapi ada risiko bocor .

Lampu Rem F1

Terinspirasi dari balap jet darat, lampu rem tambahan berbentuk segitiga belakangan marak digunakan oleh pengguna mobil. Kedipan dari lampu LED yang begitu cepat dan konstan saat pedal rem diinjak, terasa berlebihan, menyilaukan dan menggangu konsentrasi bagi pengemudi di belakang. 

Aplikasi sesungguhnya di balap Formula 1 pun hanya digunakan saat hujan atau mobil masuk pit dengan ritme kedipan yang lebih lambat. Regulasi lalu lintas di berbagai negara Eropa pun juga telah melarang lampu rem tambahan seperti ini.

Lampu Xenon HID

Penggantian dari bohlam halogen ke Xenon memang terlihat lebih menawan di malam hari. Namun di beberapa kendaraan, reflektor lampu depan konvensional tidak mendukung untuk bohlam berjenis ini karena berdimensi besar. Akhirnya beberapa pemilik mobil rela melepas tudung di bagian depan bohlam agar muat terpasang pada reflektor.

Kenyataannya sinar terang dari bohlam xenon tersebut akan buyar ke segala arah dan tidak terefleksikan dengan baik ke aspal. Yang terjadi malah menyilaukan kendaraan dari arah berlawanan dan membahayakan. Apalagi jika pengguna memilih bohlam xenon dengan tingkat intensitas cahaya melebihi 4.300 Kelvin.

Jika ingin mendongkrak tampilan lampu depan Anda dengan bohlam xenon, sebaiknya gunakan reflektor khusus yang kini banyak tersedia di pasaran agar tidak merugikan pengemudi lain.

Selain itu jangan gunakan bohlam dengan intensitas cahaya lebih dari 4.300 Kelvin, karena sinarnya akan sulit menembus pekatnya air hujan dan kabut.

Roller Setir

Akesoris berupa kenop bundar yang dipasang di lingkar kemudi ini tampak meringankan tangan untuk memutar kemudi saat parkir. Padahal, sejatinya peranti tersebut digunakan oleh forklift atau alat berat lain dengan rasio setir yang lebih besar dari mobil pada kecepatan rendah.

Saat di kecepatan tinggi, memutar kemudi menggunakan alat ini akan mengurangi feeling gerakan tangan terhada sudut bukaan roda. Yang terjadi selanjutnya, arah mobil jadi sulit terkendali dan berpotensi terjadi kecelakaan. Kenop pun juga kerap menggangu pergerakan lengan pengemudi saat melintasi jalanan berliku, seperti di pegunungan.  

Sarung Setir

Pedagang aksesori biasanya mengiming-imingi konsumen dengan tampilan yang terlihat lebih mewah dan meningkatkan daya genggam tangan ke setir, saat menawarkan produk ini. Padahal salah besar, bagaimanapun pabrikan telah memperhitungkan bahan material pembuat setir agar selalu optimal dan ergonomis dalam genggaman.

Jika aplikasi sarung setir ini sebagai pengobat estetika akibat lapisan setir yang rusak, sebaiknya gunakan bahan yang tepat dan dijahit permanen terhadap setir.

Di sisi lain, beberapa bahan sintetis dari sarung ini tidak mencengkram sempurna pada setir. Akibatnya, saat bermanuver mendadak memutar kemudi, yang terputar hanya sarungnya bukan setirnya. Bahaya bukan?

Pelapis Dasbor

Aksesoris ini tersedia di pasaran dengan warna-warna yang cukup menggoda. Ada yang berbahan kulit sintetis, ada juga yang berbahan bulu seperti karpet residensial. Selain dirasa lebih imut-imut karena penggunanya mayoritas wanita, tampilan interior diakui juga lebih unik. Di berbagai kontes mobil, pelapis dasbor ini juga kerap digunakan untuk mengejar tampilan ala VIP style Jepang.

Namun harus diingat, mobil harian menuntut tingkat keamanan berkendara lebih tinggi ketimbang show car. Warna yang terang membuat pantulan pada kaca depan mengganggu visibilitas mengemudi. Selain itu, jika Anda bukanlah orang yang rajin dari segi kebersihan, khusus bahan berbulu ini berpotensi menjadi sarang debu dan mengganggu kesehatan pengguna mobil.

Headlamp Washer 

Di beberapa mobil pada era akhir 90-an hingga awal 2000-an, headlamp washer  ini merupakan aksesori bawaan pabrikan. Sejatinya alat ini mampu menyemburkan air bersih ke kaca lampu depan mobil saat penyinaran terganggu akibat kotoran yang menempel.

Belakangan, aplikasi headlamp washer replika berbahan karet sering digunakan para car enthusiast untuk meningkatkan tampilan. Walau tak memiliki fungsi, namun tak ada salahnya jika tetap ingin digunakan, pastikan gunakan perekat double-tape yang mumpuni agar tidak terlepas saat terkena getaran atau di kecepatan tinggi.

 

 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com