Tidak seperti pemilihan segmen lain yang berdasar efisiensi bahan bakar, pembeli Entry SUV lebih mementingkan gaya dan desain menarik.

J.D. Power : Konsumen Indonesia Rela Bayar Mahal Demi Punya SUV

 
J.D. Power : Konsumen Indonesia Rela Bayar Mahal Demi Punya SUV

Tidak seperti pemilihan segmen lain yang berdasar efisiensi bahan bakar, pembeli Entry SUV lebih mementingkan gaya dan desain menarik.

Lembaga survey J.D. Power mengeluarkan hasil penelitiannya terhadap konsumen mobil di Indonesia. Kali ini mereka mengategorikan perilaku konsumen terhadap pemilihan kendaraan pada segmen Entry SUV.

Beberapa pihak memang memiliki kategori tersendiri soal penentuan segmen kendaraan. Seperti segmen Entry SUV didefinisikan oleh J.D. Power ini yang mungkin berbeda dengan definisi dari para pembuat mobil.

Menurut J.D. Power, Entry SUV di Indonesia adalah Daihatsu Terios, Honda BR-V, Honda HR-V, Mazda CX-5, Mitsubishi Outlander Sport  dan Toyota Rush.

 

Segmen Entry SUV, meraih popularitas dengan cepat di antara konsumen mobil di Indonesia. Para pembeli rata-rata menghabiskan 21 bulan pendapatan mereka untuk membeli mobil dalam segmen ini.

Cukup banyak jika dibandingkan dengan pasar lainnya yang hanya menghabiskan 18 bulan pendapatan mereka, hal ini menurut J.D. Power 2016 Indonesia Sales Satisfaction Index (SSI) StudySM untuk segmen Mass Market, yang dirilis 3 Oktober lalu.

Pangsa pasar Entry SUV berlipat ganda dalam tiga tahun terakhir menjadi 16% di 2016 dari 8% di 2014.

Kepuasan keseluruhan dengan proses penjualan mobil baru lebih tinggi untuk pemilik model Entry SUV, dibandingkan dengan rata-rata industri (774 vs. 770, dengan skala 1.000 poin).

Studi ini menemukan bahwa faktor-faktor yang mendorong keputusan untuk membeli Entry SUV berhubungan dengan gaya, seperti tipe bodi mobil yang diinginkan (20%) serta desain dan gaya yang menarik (18%).

Sedangkan pemilik mobil di segmen lain mengatakan prioritas utama mereka untuk membeli didorong oleh faktor biaya, misalnya efisiensi bahan bakar yang baik (21%).

“Meskipun industri otomotif Indonesia sedang menghadapi saat-saat sulit, sangat menggembirakan bisa melihat Entry SUV menantang tren ini dengan volume penjualan yang baik,” kata Kaustav Roy, Direktur J.D. Power Asia Pasifik.

“Pemilik Entry SUV tidak hanya menerima harga yang lebih tinggi, tapi juga merasa lebih puas dengan proses pembelian, yang memperlihatkan bahwa dealer juga bisa berkembang di masa sulit dengan lini produk yang tepat dan proses penjualan yang kuat,” lanjutnya.

 

Proporsi yang lebih tinggi dari pemilik Entry SUV mengindikasikan menerima aktivitas-aktivitas berikut dari dealer mereka, dibandingkan dengan pemilik kendaraan pada segmen lainnya :

  • Demonstrasi ketika test drive (35% vs. 30%);
  • Menerima penjelasan yang lengkap mengenai kendaraan ketika proses pengantaran (85% vs. 79%) 
  • Menerima kendaraan mereka di waktu pengantaran yang dijanjikan (63% vs. 59%).
 
Updates
Popular

    otodriver.com