Meski konsumen disuguhi pilihan KIA Sportage bermesin bensin dan diesel, namun konsumen lebih menyukai varian bensin. Mengapa demikian?

Generasi ketiga KIA Sportage terjual mencapai 1,6 juta unit di seluruh dunia, selama lima tahun masa pemasarannya di dunia. Pertama kali diperkenalkan di pasar global sejak 2011 silam.

Di tanah air, penjualannyapun cukup baik. PT KIA Mobil Indonesia  (KMI) mengakui pada tahun pertama pemasarannya, rata-rata mencapai 110 unit perbulan. KMI memasarkan Sportage generasi ketiga ini dengan dua pilihan sumber tenaga di Indonesia. Bensin dan diesel.

Sayangnya penjualan KIA Sportage bermesin diesel terbilang tidak berhasil di tanah air. Padahal di dunia, KIA Sportage bermesin diesel ini lebih memiliki kontribusi lebih ketimbang bensin terhadap total penjualan Sportage generasi tiga  ini.

“Di Indonesia. Sportage diesel hanya menyumbang 5% dari seluruh penjualan selama lima tahun ini. Varian bermesin diesel lebih menjadi favorit konsumen karena dianggap lebih bernilai,” tutur Harry Yanto, Marketing Support Manager PT KIA Mobil Indonesia.

Sportage diesel hingga saat ini masih dijual secara terbatas dengan jumlah fitur yang juga turut dikurangi agar harga jualnya terjangkau konsumen. Namun masih belum mampu menarik minat konsumen terhadap kompak SUV diesel ini.

“Di mata konsumen, Sportage diesel pada varian yang sama dengan bensin, selisih harganya mencapai hampir Rp 25 juta-an. Hal ini yang menjadi pertimbangan konsumen soal nilai sebuah harga mobil dan memutuskan untuk menebus Sportage bensin,” tambah Harry di Jakarta.

Karena alasan tersebut, akhirnya KMI mempertimbangkan kembali untuk memasarkan KIA All New Sportage generasi keempat yang akan diluncurkan saat Gaikindo Indonesia International Auto Show, Agustus 2016 mendatang.

Saat ini, KMI hanya berencana untuk meluncurkan KIA Sportage terbaru hanya dengan satu pilihan mesin bensin dengan kapasitas 2.000 cc.