Note e-Power baru saja dibawa Nissan ke Indonesia. Mengusung mesin hybrid, Note menawarkan teknologi canggih. Bagaimana jika dibandingkan dengan Nissan March?

Meski belum resmi dipasarkan di Indonesia, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) telah resmi memperkenalkan Nissan Note yang berbekal teknologi e-Power kepada awak media, (13/11).

Karena aturan LCEV yang masih belum jelas di Indonesia,  NMI dikabarkan masih membutuhkan waktu untuk memasarkan mobil hybrid ini di Indonesia.

"Aturan yang diterapkan harus jelas dulu sehingga kami bisa memastikan tipe apa saja yang bakal dibawa ke Indonesia, di Jepang sendiri mobil ini memiliki 3 varian antara lain, X, S dan Medalist. Kalau saya sih ingin meluncurkan tiga tipe tersebut termasuk yang ICE (Internal Combustion Engine atau mesin konvensional)," ucap Davy J Tuilan, Vice President Director of Marketing and Sales PT NMI.

Secara dimensi, Nissan Note e-Power memiliki panjang 4.100 mm, lebar 1.695 mm, tinggi 1.520 mm dan jarak sumbu roda 2.600 mm. Dengan demikian, Note lebih besar ketimbang Nissan March yang hanya memiliki PxLxT 3.780 mm, 1.665 mm, 1.525 mm.

Namun, keunggulan Nissan Note e-Power adalah tidak membutuhkan charger eksternal alias tidak butuh lagi colokan listrik. Karena sumber pasokan energi listrik di baterai lithium-ion didapat dari mesin bensin 1.200 cc yang secara terus menerus mengisi daya listrik di mobil ini saat mobil dihidupkan dan dikendarai.

Nissan juga mengklaim, mobil hybrid mereka mampu memuntahkan tenaga sebesar 79 dk dengan torsi 103 Nm. Hasil tersebut hanya berselisih sedikit jika dibandingkan dengan mesin March yang mampu memproduksi daya 76 dk/6.000 rpm serta torsi 106 Nm/4.000 rpm.

Di Indonesia, rentang harga Nissan March berkisar antara Rp 180,7- 219.4 juta. Sedangkan Note e-Power belum memiliki harga pasti di Indonesia, hanya saja perkiraan harganya mencapai Rp 200 jutaan.