Pernah melihat kisi-kisi di samping mobil? Pelepas panas dari ruang mesin dan sumber panas dari bagian bagian lain mobil tersebut disebut Louvre

Selain menjadi sumber daya, mesin juga merupakan sumber panas. Karena itu,  mobil memiliki jalur pelepasan panas untuk menurunkan suhu di ruang mesin. Namun pada beberapa mobil hi-performance bermesin besar, jalur pelepasan panas 'biasa' tidak cukup. Dibutuhkan cara lain untuk menurunkan suhu ruang mesin.

Berbicara soal teori jalur pelepasan panas, jika menginginkan suhu ruang mesin turun dengan cepat, maka perlu memperbesar jalur pelepas panas atau menambahkan jumlahnya.

Itulah makanya, mobil berperforma tinggi atau mobil dengan mesin yang ditingkatkan kemampuannya, terdapat kisi-kisi tambahan. Kisi-kisi ini disebut Louvre, dengan bentuk bermacam-macam, namun karena terlihat seperti insang ikan, maka banyak orang menyebutnya insang. 

Dengan louvre, maka udara panas keluar dari ruang mesin, baik itu saat melaju maupun ketika berhenti. Temperatur dalam ruang mesin menjadi relatif lebih rendah sehingga resiko overheat dapat dihindari. Selain itu, pengaruhnya pada perangkat lain, seperti kabel-kabel di dalam ruang mesin akan lebih awet, karena suhu ruang mesin tidak terlalu tinggi.

Louvre bukan monopoli untuk mendinginkan mesin belaka, namun juga untuk mendinginkan rem juga. Louvre tak hanya mengalirkan udara, namun juga mengarahkan aliran udara untuk mendinginkan unit rem pada mobil berperforma tinggi, meski biasanya disebut air dam atau air ducting.

Namun, bukan saja fungsinya, tampilan  louvre dapat membuat penampilan kendaraan nampak lebih sporty. Tak jarang kita menemui ‘fake’ louvre atau kisi-kisi palsu pada mobil, produksi massal sekalipun.

Ford Mustang di tahun 60-an merupakan pelopor fake louvre yang cukup populer dan memberikan revolusi baru 'fake louvre for style' pada desain otomotif.