Dua sosok yang sempat mati dan meninggalkan banyak kenangan, dihidupkan kembali. Keduanya bertemu untuk menyajikan modernitas dalam sosok klasik yang legendaris.

MINI Cooper JCW & Fiat 500 Lounge

 
MINI Cooper JCW & Fiat 500 Lounge

Dua sosok yang sempat mati dan meninggalkan banyak kenangan, dihidupkan kembali. Keduanya bertemu untuk menyajikan modernitas dalam sosok klasik yang legendaris.

Satir Romeo dan Juliet merupakan kisah tragis karya penulis kenamaan, William Shakespeare. Kedua pasangan ini memilih jalan terburuk yang harus dihadapi pasangan yang tengah memadu kasih, yakni kematian.

MINI JCW dan Fiat 500 kami pertemukan untuk sebagai medium untuk menghidupkan kembali dua karakter itu. Sebagai mobil klasik yang dihadirkan kembali oleh pabrikan di era modern, MINI dan Fiat membawa nuansa masa lalu yang bisa membuat penggemar mobil klasik manapun mudah mengidentifikasi identitas kedua mobil itu.

MINI John Cooper Works memerankan karakter Romeo, sosok pria yang gigih mengejar cintanya dan menentang dunia yang melarangnya. Kegigihan Romeo akan terasa dari seluruh aspek yang dihadirkan varian paling bertenaga yang pernah diciptakan oleh MINI.

Juliet yang diperankan oleh Fiat 500 (Cinquecento) yang diluncurkan sebagai mobil perkotaan yang mengedepankan kemudahan berkendara. Sejak 1957 hingga 1975, praktis tak ada ubahan signifikan pada modelnya. Sehingga membuatnya menjadi salah satu mobil ikonik Italia.

 

The Romeo - MINI John Cooper Works 

Dari sosoknya, MINI JCW bagaikan seorang pria tampan. Bodinya didesain untuk memiliki aerodinamika terbaik dalam format mobil kompak bertema retro. Pun dengan tongkrongannya yang rendah lengkap dengan lubang angin yang menganga besar di bumper, mengindikasikan mesin di baliknya butuh pasokan udara banyak demi menyemburkan tenaga buas. Tak hanya wajahnya yang lebih sangar dibanding varian MINI hatchback lainnya, stripe (s) yang membentang di kap menjadi tanda pasti bahwa dirinya merupakan pelari cepat.

Bukan tanpa bukti kami menyebut Romeo sebagai pelari cepat. Hasil uji kami berhasil mencatat akselerasi 0-100 km/jam ditempuhnya dalam tempo 5,5 detik saja. Tak sulit untuk membuat mobil ini melesat dari kondisi diam. Andapun dapat memanfaatkan fitur Launch Control agar traksi optimal bisa tercipta saat momentum gerak dimulai.

Modalnya untuk berlari adalah mesin paling bertenaga yang pernah disematkan MINI. Unit 4-silinder 1.998 cc dengan Twin Power Turbo yang mampu menghasilkan tenaga hingga 231 dk dengan torsi mencapai 320 Nm. Namun kebuasan mesinnya dapat diatur. Romeo pun bisa menjadi sosok yang garang, ataupun lembut dengan mode berkendara yang dipilih.

Layaknya seorang Romeo yang lantang meneriakkan cintanya pada Juliet, deruman knalpot racikan John Cooper Works pun siap menggelegar untuk menarik perhatian ketika mode Sport aktif dan transmisi  berada di posisi S. Setiap perpindahan gigi terjadi, Romeo seolah menyapa dengan dentuman suara knalpot yang keras,m embuat semua pengendara di sekitarnya menoleh.

Namun begitu mode Green diaktifkan, Romeo seketika berubah karakter menjadi lebih santun. Tak ada gemuruh keras setiap perpindahan gigi. Bahkan titik putaran mesin tiap perpindahan gigi pun begitu rendah. Karakter suspensi juga melembut, dan menyisakan kenyamanan untuk berefisiensi.

Romeo dalam kelembutannya bisa membuat pengendara kikuk sekalipun untuk berhemat bahan bakar. Angka 10,5 bukan figur yang sulit diciptakan. Fitur Auto Start/Stop siaga menjaga nyala mesin agar tak ada bensin yang terbakar sia-sia saat macet. Handling yang gesit nan lincah juga siap menyalurkan hasrat pria manapun yang mengendarainya.

Sosok Romeo pun membawa beberapa modal lain untuk menarik hati para wanita. HUD berupa lembar kaca di atas dasbor menyajikan beragam informasi yang penting bagi pengemudi. Mulai dari kecepatan, posisi gigi, navigasi, hingga lagu yang dimainkan. Para penumpang depan pun mendapat keistimewaan dari Romeo, jok yang didesain khusus dengan gaya racing sangat-sangat erat mendekap tubuh pengemudi dan memastikan pengemudi dan penumpang berada dalam posisi terbaik ketika Romeo bermanuver.

 

The Juliet - Fiat 500 Lounge 

Dalam rangka memperingati 50 tahun kehadirannya, Fiat 500 versi modern diluncurkan pada 2007. Trah mobil perkotaan masih mengalir pada tubuh mobil berdesain retroklasik ini.

Walau sejatinya Fiat bukan mendesain mobil ini khusus untuk wanita, namun keahlian desainer Italia dalam memadu-padankan mode membuat sosoknya terlihat tak biasa. Bentuk seksi dengan garis yang halus ditambah warna yang atraktif, membuatnya cantik seperti Juliet.

Tak salah kaum hawa menyukainya. Beberapa wanita yang mengendarainya, percaya bila pesonanya bertambah saat mengemudikan Fiat 500. Apalagi ada varian yang didesain khusus oleh desainer fashion seperti Gucci.

Bagi yang haus romansa, menghabiskan waktu bersama Juliet menjadi keasyikan tersendiri. Keintiman antar pengemudi dan mobil dapat tercipta karena mungilnya kabin. Apalagi kehadiran sunroof ekstra besar, cocok untuk menikmati indahnya langit di malam hari.

Untungnya, bagi para wanita yang mengemudikannya sendiri, tak perlu kesusahan saat ingin melakukan segala aktifitas pengontrolan. Panel tombol pengaturan AC, jendela, mode berkendara dan audio menjadi satu di tengah dasbor. Seluruhnya mudah diakses dengan pengaturan yang mudah.

Sensasi berkendaranya sungguh bertolak belakang dengan kelembutan modelnya. Deruan mesin 4 silinder, 1.368 cc-nya terdengar garang. Saat pedal gas dibenamkan, buyarlah segala aura feminimnya dengan tenaga 100 dk dengan torsi 131 Nm yang dihasilkan.

Namun bagi yang belum terbiasa, saat dibawa jalan santai perpindahan gigi pada transmisi otomatik Dualogic 5 percepatannya terasa ada delay. Namun itulah karakter dari Automated Manual Transmision, seperti ada robot yang membantu menginjak kopling dan memasukan gigi persneling di dalam transmisi.

Karakter Juliet yang halus berbanding terbalik dengan pengendalian pada mobil ini. redaman suspensi yang cukup keras memang memberikan point baik bagi akurasi pergerakan kemudi. Apalagi jika mode sport diaktifkan, putaran setir akan terasa lebih berat dan perpindahan antargigi akan lebih cepat. Sungguh membuatnya lebih agresif.

Seperti Claire Danes – pemeran Romeo and Juliet – yang bertubuh mungil, Fiat 500 memberikan kebanggaan berkendara yang sungguh berbeda. Kemanapun ia diajak pergi, pasti menjadi pusat perhatian karena kecantikannya.

 

Kesimpulan

Romeo dan Juliet bukanlah pasangan biasa, begitupun dengan MINI JCW dan Fiat 500 Lounge. Anda mestilah memiliki rasa sentimen yang sangat tinggi pada dua merek tersebut untuk berani meminangnya. Begitu Anda berada di balik kemudi MINI JCW, jalanan seolah berubah menjadi trek balap yang siap dilintasi dengan performa terbaik. Demikian dengan Fiat 500, daya tarik tinggi dari tampilannya yang ikonik membuat jalan perkotaan layaknya panggung fashion show untuk menarik perhatian pengguna jalan lain. 

 
 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com