Inilah perbedaan antara ban Asymmetric, Symmetric dan Directional yang bisa dijadikan patokan saat akan membeli ban baru.

Di pasaran terhidang berbagai macam ragam ban dari berbagai tipe dan ukuran. Namun khususnya ban jalan raya dikenal beberapa kembangan ban (pattern) dan kesemuanya memiliki fungsi dan peruntukkan yang berbeda.

Kemunculan ragam pattern tersebut tak bisa dipisahkan dari berkembangnya teknologi ban dari waktu ke waktu.

Pada saat ini dikenal beberapa jenis pattern (kembangan ban) yang beredar di pasaran, Yakni symmetric, asymmetric dan directional.

“Masing-masing desain memiliki kegunaan dan keunggulannya sendiri, perlu diketahui pemilik kendaraan, sehingga berguna saat memilih ban,” tutur Aries Abdullah, Bussiness Support Manager PT Gajah Tunggal produsen ban GT Radial. 

1. Symmetric/uni-directional

Ban ini memiliki tingkat kebisingan rendah dan lebih berfokus pada kenyaman mengendara. Umumnya tipe ban ini tidak dirancang untuk kecepatan tinggi. Keuntungan ban dengan pattern seperti ini adalah dapat dirotasi tanpa ada kendala.

2. Asymmetric

Ban ini dirancang untuk mampu mengimbangi manuver mobil dalam kecepatan tinggi dan memiliki grade pengereman yang baik. Tingkat kebisingannya tergolong paling rendah. Namun demikian ban ini memiliki pattern satu arah sehingga tidak boleh terbalik dalam pemasangan arah putarannya.

Ban tidak bisa dirotasi dan hanya bisa ditukar depan ke belakang atau sebaliknya. Ban harus segera diganti apabila terjadi keausan tidak merata.

3. Directional

Pattern directional biasanya berbentuk pola V. Ban ini dirancang sebagai 'wet tire'. Pattern yang ada pada telapaknya akan lebih mudah dalam membuang air, sehingga kemungkinan terjadi aquaplanning dapat diminimalkan.

Ban Directional cenderung memiliki kebisingan yang tinggi.