Mesin diesel generasi terbaru OM 654 diperkenalkan Mercedes-Benz pada varian terbaru E-Class. Menjadi istimewa, karena mesin berstandar Euro 6 ini sangat irit bahan bakar.

Ada yang menarik dari jajaran model E-Class terbaru (W213) serta E-Class Estate (S 213) yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu.

Kedua model merupakan yang pertama menggunakan mesin diesel Mercedes-Benz generasi terbaru berkode OM 654 yang baru diproduksi awal 2016.

Peminum solar ini 4-silinder inline, DOHC 16 valve, dengan kapasitas1.950 cc. Dengan blok dan kepala silinder alumunium, kinerjanya menjadi lebih efisien, karena lebih cepat melepas panas ketimbang mesin besi casting.

Kelebihan lain, jelas akan mereduksi bobot dari E-Class itu sendiri sehingga tercapai perbandingan power to weight ratio yang lebih optimal.

Peranti pemampat udara single turbocharger, jelas menjadi andalan untuk mendongkrak tenaganya. Pabrikan melansir mesin ini mampu mencapai tenaga maksimal192 dk di 3.800 rpm dengan torsi sebesar 400 Nm pada rentang 1.600 – 2.400 rpm.

Mesin berbobot 168,4 Kg ini digadang-gadang mampu memberikan tingkat konsumsi bahan bakar yang ekonomis pada E Class.

Hasil pengetesan di Jerman, untuk jarak 100 Km, mesin ini hanya melahap 3,9 liter bahan bakar solar, artinya setara dengan 25,6 km/liter. Sungguh irit, seperti mesin 1.000 cc.

Saat pengujian yang dilakukan oleh Dekra – Independent Vehicle Inspection – dengan metode Real Driving Emission pada suhu rentang 2-16 derajat, teknologi Exhaust Gas Recirculation (EGR) mampu menjaga tingkat emisi karbonnya hingga mencapai 80 mg/Km Nox. Artinya mesin ramah lingkungan dengan standar emisi Euro 6.

Sayangnya sumber tenaga terbaru pada varian 220 d ini kecil kemungkinannya untuk masuk Indonesia. Pasalnya kualitas bahan bakar solar terbaik di tanah air hanya mencapai standar mutu emisi Euro 4.

Untuk pasar lokal tanah air, kemungkinan E Class terbaru masih akan menggunakan varian mesin OM 651 yang terdapat pada generasi E-Class sebelumnya dan GLE 250 d.