Komitmen TMMIN untuk terus mempertahankan lini produksinya, membuat Etios tetap diproduksi hingga sekarang. Sampai kapan mobil city car non-LCGC dari Toyota ini akan terus eksis?

Carreview.id merupakan salah satu media yang diundang oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), untuk menyaksikan produksi kendaraan Toyota di pabrik mereka yang terletak di Karawang, Jawa Barat.

Setelah mendengar kabar penghentian produksi Etios Valco belum lama ini, rasa penasaran kami langsung mencuat. Apalagi, dengan mata kepala kami sendiri, kami masih menyaksikan mobil tersebut masuk dapur produksi di Plant II pabrik Toyota.

Perlu juga sedikit flashback, mobil ini merupakan salah satu saksi sejarah perluasan pabrik Toyota di Karawang. Karena pada medio 2011, city car bermesin 1.200 cc ini menjadi mobil pertama yang dirakit di Plant II tersebut.

Seiring berjalannya waktu, dan kehadiran mobil-mobil LCGC, sepak terjang Etios pun semakin tersudut. Apalagi, mobil yang ditawarkan hanya dengan pilihan transmisi manual ini memiliki harga tak kurang dari Rp 149 juta. Sudah pasti para konsumen akan berpikir dua kali untuk memilih sang hatchback 5 penumpang.

“Soal Etios, produksinya masih berjalan sampai saat ini, meskipun kapasitasnya sangat kecil. Setidaknya kita masih membuat 10 hingga 15  Etios setiap harinya,” jelas Nandi Julyanto, direktur produksi dan engineering TMMIN  Karawang Plant II saat dijumpai tim Carreview.id dalam kunjungan pabrik, Senin (19/12).

Jika volumenya produksinya tidak sampai 400 unit perbulan, lantas mengapa TMMIN masih memproduksi Etios hingga saat ini? Bukankah hal tersebut menjadi proyek yang merugikan?

Rasa penasaran akhirnya membuat kami melakukan pencarian fakta lebih dalam. Usut punya usut, Carreview.id mendapatkan kejelasan dari Edward Otto Kanter, selaku Direktur Senior TMMIN.

Beliau mengatakan, Etios akan tetap kami produksi, hingga waktu yang belum dapat ditentukan, ini merupakan komitmen kami sebagai produsen roda empat untuk tetap mempertahankan sebuah lini produksi dari Toyota.

Saat ini, pabrik TMMIN Plant II di Karawang masih terus aktif memproduksi mobil-mobil seperti, Etios, Yaris, Vios, Limo, dan yang terakhir Sienta.

"Yang penting, kami masih mempertahankan produksi Etios setiap harinya, agar kami memiliki stok jika suatu saat, konsumen membutuhkan Etios dalam jumlah banyak, dan kami siap melayaninya," tambah Edward Otto, yang juga pernah merasakan memproduksi Crown hanya 1 unit perhari di Sunter.

Dari data yang kami peroleh, masa kejayaan Etios terjadi pada rentang tahun 2011-2012. Pada tahun tersebut, mobil yang menggendong mesin 3NR-FE ini masih dirakit sebanyak 80 unit setiap harinya.

Jika permintaan pasar masih tetap sedikit pada tahun 2017 nanti, kapan TMMIN memberanikan diri untuk sepenuhnya berhenti merakit Etios?

Kita tunggu saja.