Toyota Calya berarti sempurna menurut bahasa Sansekerta. Namun, apakah tampilan dan kemampuannya sudah sesuai dengan namanya? Tentu hal itu dipertanyakan, mengingat harga jual dipatok 'murah'.

Memang sempat beredar berita bakal ada satu buah mobil baru hasil kolaborasi antara Toyota – Daihatsu setelah Agya dan Ayla. Mobil ini akhirnya muncul fotonya di internet, dan disinyalir sebagai calon adik dari Avanza – Xenia dengan kode sasis D30D.

Dilihat dari gambarnya, mobil ini memiliki kemampuan mengangkut 7 orang. Diperkirakan mobil ini akan mengisi segmen yang kosong di bawah Avanza – Xenia dengan berbekal status mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car / LCGC).

Dari gambar yang didapat dari Otomania.com (24/5), emblem mobil yang digunakan identik seperti yang sudah digunakan oleh Toyota Agya.

Sesuai peraturan yang sudah ada, setiap produk LCGC wajib menggunakan nama dan emblem khusus Indonesia sesuai regulasi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33 Tahun 2013 tentang Pengembangan LCGC.

Selain itu, untuk menyesuaikan regulasinya setiap produk LCGC juga wajib menyandang nama lokal.

Salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan bahwa mobil ini akan diberi nama Calya. "Dalam bahasa Sansekerta, Calya berarti tidak cacat atau sempurna." ungkapnya. Benarkah?

Dilihat dari desain eksteriornya, pada bagian belakang terlihat sangat mirip All New Kijang Innova. Tapi dari segi dimensinya yang lebih ramping membuat terlihat sebagai Grand New Avanza.

Berbicara soal mobil murah, tentu akan timbul pertanyaan soal faktor keselamatan yang diusungnya. Tentu, pemangkasan harga akan berpengaruh terhadap penerapan perangkat-perangkat keselamatan yang saat ini masih tergolong 'canggih' untuk 'mobil murah' .

Memang jika hanya berdasarkan foto yang beredar tersebut, tidak diketahui apa saja fitur-fitur keselamatan seperti apa yang melekat di mobil yang mungkin bernama Calya ini.

Tetapi tampak jelas, dari desain pilar D, tampak jendela yang meninggi, ini membuat bagian bodi ini mampu melindungi tubuh penumpang di baris ketiga, ketika terjadi benturan dari samping.

Side Impact Beam, kemungkinan diaplikasi pada MPV ini. Sebab perangkat ini juga dipasang pada Toyota Grand New Avanza, sebagai perangkat keselamatan.

Begitupun soal penggunaan safety belt, sepertinya tujuh penumpang akan mendapatkan safety belt, meski tentu tidak semuanya menggunakan safety belt 3 titik. 

Kemungkinan jikapun ada, SRS Airbag hanya akan ada pada lingkar kemudi saja. Meski tak menutup kemungkinan, bakal dipasang dua buah SRS Airbag di depan (penumpang depan dan pengemudi).

Rem dengan ABS? Kemungkinan besar tidak ada. Pastinya cukup dengan bermodalkan rem dengan booster, serta cakram solid atau berventilasi di depan dan teromol di belakang. EBD atau electronic brake-force distribution, kemungkinan besar juga tidak ada.

Tetapi, tentu konsumen Indonesia mempunyai kesempatan mendapatkan MPV 7 penumpang baru dengan harga lebih terjangkau.

Maklum saja, sebagian besar pengguna kendaraan di kelas ini tidak terlalu mengutamakan fitur-fitur terlalu canggih. Asalkan mampu mengangkut orang banyak dengan resale value baik, itulah yang dipilih.

Berbicara soal mesin yang akan digunakan, mesin berkode 3NR-FE berkapasitas 1.200 cc yang sama seperti Toyota Etios Valco, disebut-sebut akan digunakan. Mesin tersebut sudah mengadopsi sistem Dual VVT-i, seperti mesin yang digunakan Toyota Gran New Avanza, baik 1.3 maupun 1.5 maupun Veloz.

Tunggangan yang diperkirakan dijual dalam rentang harga Rp 130-150 juta (Jawa-Bali) ini akan menggunakan transmisi 5 percepatan manual, meski tentu akan dilucurkan versi otomatiknya. 

Foto : Otomania