Pesaing Corolla terus bermunculan hingga saat ini. Pabrikan lain sejak dulu 'berperang' dengan segala kekuatan yang ada merebut konsumen Corolla. Mobil Andakah salah satunya?

Toyota Corolla 50 Tahun : Ini Dia Para Penjegal Corolla di Tanah Air

 
Toyota Corolla 50 Tahun : Ini Dia Para Penjegal Corolla di Tanah Air

Pesaing Corolla terus bermunculan hingga saat ini. Pabrikan lain sejak dulu 'berperang' dengan segala kekuatan yang ada merebut konsumen Corolla. Mobil Andakah salah satunya?

Bulan November nanti, Toyota Corolla genap berusia 50 tahun. Sedan yang mengusung konsep mobil keluarga tersebut, sukses mengambil hati konsumen lewat berbagai efisiensi yang ditawarkan.

Tak ayal kini populasinya telah mencapai 43 juta unit, di 150 negara! Jumlah tersebut tidak didapat Toyota secara mudah. Pasalnya tak sedikit pabrikan lain memiliki potensi menjegal popularitas sang 'Mahkota Bunga'.

Di Indonesia, meski Toyota Corolla sempat memimpin di penjualan sedan menengah, namun perjalanannya sering kali harus menghadapi pertarungan sengit dengan para kompetitor.

Carreview akan mencoba mengulas, siapa saja musuh utama Corolla di pasar Indonesia. Artikel ini akan sedikit membawa pembaca mundur beberapa dekade silam, sekadar mengingat masa keemasan Corolla sambil mengenang masa muda di zaman sepatu roda, hingga era berkembangnya Nintendo dan Sega. 

1980 - Corolla DX

Zaman ini bisa dibilang menjadi keemasan Toyota di Indonesia. Pasalnya Corolla berkode sasis KE70 mulai merebak dan diterima oleh banyak konsumen tanah air. Namun saat itu Corolla bermesin 4K dengan kapasitas 1.300 cc memiliki musuh bebuyutan, Mitsubishi Lancer SL.

Untuk pasar tanah air, Mitsubishi Lancer hadir dengan mesin lebih bertenaga yang kapasitasnya lebih besar, 1.400 cc. Konstruksi mesin OHC (Over Head Cam) juga turut berkontribusi terhadap besarnya tenaga tersebut.

Dunia reli yang saat itu booming dan menjadi tolok ukur bagi pamor beberapa merek mobil, Mitsubishi Lancer lebih berkibar dengan varian 1.800 GSR Turbonya. Meski secara resmi tak masuk Indonesia, namun terbilang mampu mengangkat nama Lancer di tanah air.

1984 - Corolla GL / SE Saloon

Memasuki pertengahan 1980-an, Corolla mengganti model ke EE80 dengan sebutan Corolla GL. Sumber tenaga berteknologi OHV (Over Head Valve) tidak lagi digunakan, tergantikan mesin 2E 1.300 cc SOHC (Single Over Head Camshaft).

Popularitasnya tejegal habis-habisan dengan Honda Civic generasi ketiga yang beken dengan sebutan Civic Wonder. Mobil berkode sasis SB4 (sedan) tersebut lebih diterima oleh masyarakat Indonesia saat itu. Bisa jadi versi sedan turut terdongkrak pamornya berkat larisnya Civic SB3 (hatchback) yang terkenal dengan sebutan 'Civic setrikaan'.

Di akhir masa kejayaan Civic Wonder, Honda ‘masih’ berpromosi lewat film Catatan Si Boy 1 pada 1987, di mana mobil ini digunakan dalam adegan kejar-kejaran di jalan oleh Leroy Osmani (Jefri) untuk mengkonfrontir Onky Alexander (Boy).

1988 - Corolla SE / SE Limited / GTI

Persaingan dengan Honda kian sengit. Saat Corolla menghadirkan seri AE90 di tahun tersebut, Honda turut melahirkan Civic EF. Corolla muncul dengan fitur yang lebih kaya dan semakin menambah keasyikan mengemudi. Meski masih menggunakan karburator, mesin pun lebih canggih dan bertenaga berkat sistem DOHC (Double Over Head Cam). Oleh karenanya timbullah sebutan Corolla Twincam hingga saat ini.

Honda pun demikian, selain fitur yang lebih lengkap, desain bodi juga mulai memikirkan aerodinamika lebih baik. Sumber tenaga baru 1.500 cc, karburator dengan kapasitas lebih besar dan hadir bersama transmisi otomatik, digadang-gadang hemat dalam konsumsi bahan bakar oleh Honda. Sedan ini terkenal dengan sebutan Grand Civic.

Tambah sengit saat Honda memiliki varian hatchback pada 1988 yang sporty, di tahun yang sama Toyota juga memiliki varian dengan sebutan Liftback yang lebih terakomodasi dengan empat pintu dan kabin lebih lapang.

Pada 1991 Corolla hadir dengan mesin berinjeksi dan bertenaga besar. Sebutan Corolla GTI hadir dengan beberapa perangkat pendukung performa seperti rem cakram di keempat roda, indikator meter tambahan dan jok semi-bucket. Ciri fisik emblem berwarna merah dan stiker kaca Grand Touring Injection, melekat di eksterior GTI.

Di lapis kedua, meski tak sepopuler Corolla Twincam dan Grand Civic, Mitsubishi bergerilya dengan Lancer CA series yang tenar dengan sebutan Dan Gan. Pilihan mesin dan transmisinya lebih komplet dengan 1.500 cc, 1.600 cc hingga 1.800 cc dengan transmisi manual dan otomatik. Urusan tenaga mesin, tidak perlu didebatkan.

1992 - Corolla SE / Corolla SE-G

Publik lebih mengenal seri ini dengan Great Corolla sejak pertama kali diluncurkan. Pada varian ini, Toyota mulai mempertimbangkan pentingnya transmisi otomatik pada Corolla berkode sasis AE101. Varian SE-G, menggunakan mesin legendaris 4A 1.600 cc dengan sistem injeksi. Sementara SE lebih ekonomis dengan  mempertahankan mesin 2E karburator, persis Toyota Starlet.

Honda menabuh genderang perang dengan meluncurkan Civic dengan kode produksi EG hadir dengan dua varian. Hatchback bernama Estilo dan sedan dengan Genio. Teknologi mesin Programmable Fuel Injection (PGM-FI) dengan pilihan transmisi manual dan otomatik, membuat Honda lebih unggul dari sisi tenaga dan efisiensi bahan bakar. Di beberapa negara, hingga kini kedua mobil tersebut masih menjadi ‘most wanted cars’ karena daya tahan yang baik dan jadi sasaran penggemar modifikasi.

Mitsubishi perlahan mulai mengganggu peperangan kedua merek papan atas tanah air saat itu. Di Indonesia Lancer dengan kode CB masih hadir dengan pilihan mesin 1.500 cc, 1.600 cc hingga 1.800 cc dengan transmisi manual dan otomatik.

Prestasi mobil berlogo tiga berlian ini begitu gemilang di ajang reli mancanegara awal 1990-an. Hingga akhirnya dunia mencatat sebagai sejarah kelahiran Lancer Evolution.

Saat itu ketiga mobil ini cukup mendominasi di jalanan dan berbagai tempat nongkrong anak muda ibukota di masanya, seperti Menteng, Pati Unus, Senayan hingga Pondok Indah.

1996 - Corolla SE-G / S-Cruise

Pertengahan tahun, Toyota meluncurkan Corolla AE110. Desain body yang sedikit mengotak mungkin menjadi pemicu kurang diminatinya seri All New Corolla ini. Mesin dan transmisi yang digunakan masih serupa dengan generasi sebelumnya. Hingga memasuki 1999 Corolla melakukan peremajaan dengan ubahan tampang yang lebih modis dan mesin 1.800 cc dengan sebutan New Corolla.

Civic juga melakukan peremajaan dengan meluncurkan Ferio berkode EK. Teknologi mesin 1.600 cc, injeksi dengan variabel katup ganda VTEC mulai diperkenalkan. Bentuknya yang lebih modern lebih disukai menurut pengakuan beberapa orang. Di era yang sama, Civic juga melakukan peremajaan bentuk dengan sebutan New Ferio.

Sejurus dengan lainnya, Lancer hadir dengan pembaruan desain yang disukai oleh banyak orang saat itu. Model Lancer berkode sasis CK ini hadir dengan dua trim GLX-i dan SE-i. Pilihan mesin hanya 1.600 cc dengan transmisi manual dan otomatik yang masih cukup bertenaga. Memasuki abad baru, Mitsubishi melakukan peremajaan bentuk pada Lancer CK dengan ciri lampu yang sedikit mengotak dengan garis bumper tajam dan tambahan side marker di samping belakang.

Di masa ini, pasar sedan 1.600 cc juga harus bertarung dengan sedan berkapasitas 1.500 cc yang mulai marak. Mulai dari hadirnya Mobil Nasional (mobnas) Timor dan Bimantara yang mendompleng KIA dan Hyundai, serta Suzuki yang ikut-ikutan menurunkan kapasitas Baleno menjadi 1.500 cc setelah ‘menyerah’ melawan Corolla, Civic dan Lancer sebagai pesaingnya di kelas 1.600 cc.

2002 - Corolla J / G / V (E130)

Periode ini, pasar sedan menengah berkapasitas 1.600 cc hancur akibat mulai merebaknya sedan kelas 1.500 cc. Toyota pun sepertinya bisa meramalkan kejadian ini, sehingga menaikkan kapasitas mesinnya pada seri terdahulu. Nomenklatur sebagai pembeda varian juga turut diubah menjadi lebih singkat lewat Corolla dengan sebutan Altis.

Sejumlah peremajaan baik tampang maupun teknologi motor penggerak dilakukan Altis pada 2004 dan 2007 silam lewat mesin dengan variabel katup ganda (VVT-i).

Honda juga turut memperkenalkan generasi ketujuhnya Civic ES dengan trim VTI dan VTI-S. Kapasitas mesin melonjak jadi 1.700 cc, SOHC VTEC sama seperti yang digunakan oleh Honda Stream (MPV 7-seater). Tercatat Honda melakukan sedikit peremajaan pada Civic ES di pertengahan 2005 silam.

Jika melihat keberadaan unit bekasnya saat ini, penerimaan pasar kelihatannya seimbang antara Civic ES dengan Corolla Altis, sayang kami tidak berhasil mendapatkan angka penjualan pastinya di masa itu.

Pamor Lancer mulai tenggelam di tanah air, meski tidak demikian dengan prestasinya di motorsport. Varian baru sedan berkode CS ini dikenal dengan sebutan Lancer Cedia. Menurut asumsi kami mungkin karena bagian depannya tampak seperti lubang hidung yang menganga karena besarnya dimensi gril.

Hadir dengan pengembangan mesin 1.800 cc berpenggerak katup ganda MIVEC tidak berpengaruh terhadap minat para fans sedan menengah. Demikian dengan peremajaan yang dilakukan pada 2005 dan 2007 lalu, sedan ini masih sulit diterima konsumen saat itu.

2008 - Corolla J / G / V (E150)

Masih dengan sebutan yang sama, Corolla melakukan model change pada New Corolla Altis di tahun fiskal ini. Perubahan terjadi di bagaian eksterior dan interior secara dominan. Pilihan mesin pun turut bertambah antara 1.800 cc atau 2.000 cc. Sama seperti Corolla pendahulunya, populasi Corolla ini turut terdongkrak karena masih dipercaya oleh instansi pemerintahan dan militer sebagai kendaraan dinas.

Honda meluncurkan Civic dengan bentuk yang lebih futuristik dengan kode FD. Seperti Corolla, Civic FD1 juga menawarkan dua pilihan mesin 1.800 cc dan 2.000 cc yang lebih bertenaga.

Tak hanya bagian luar, desain kabin juga dibuat lebih futuristik dengan dasbor bertingkat dan speedometer digital. Menurut pemantauan kami dijalan, populasi Civic FD1 lebih sering terlihat ketimbang New Corolla Altis. Penggunanya pun beragam, mulai dari anak muda hingga eksekutif mapan paruh baya.

2012 – Corolla G / V (E160)

Corolla kembali lakukan ubahan pada tampangnya lewat All New Corolla Altis. Masih serupa dengan terdahulunya Corolla berkode sasis E160 ini menghadirkan dua pilihan mesin dengan transmisi manual dan otomatik. Kiprahnya di tanah air masih tidak sebaik seterunya Honda Civic yang ternyata lebih diminati.

Sukses dengan varian terdahulunya, Civic FD7 hadir dengan bentuk yang semakin futursitik. Bagian depan kian lancip dengan bentuk buritan yang lebih landai dirancang agar semakin rendah hambatan udara. Mesin dan transmisi yang digunakan pun masih serupa dengan pendahulunya.

Mitsubishi meluncurkan varian terbaru Lancer EX GT. Meski melakukan full model change dan mesin baru berkapasitas 2.000 cc, namun masih belum mengembalikan pamor Lancer di Indonesia. Seperti Corolla beberapa tahun terakhir, populasinya tertolong penggunaan kendaraan dinas militer dan kepolisian selain dari konsumen fanatik Mitsubishi.

 

 

 

 

 

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com