Tinggal di negara beriklim tropis dengan kondisi cuaca yang cukup panas, penyejuk udara memiliki peran penting dalam berkendara. Namun bahaya mengintai jika tubuh terkena embusan AC terus-menerus.

Waspadai Bahaya Semburan AC Langsung Pada Wajah dan Tubuh

 
Waspadai Bahaya Semburan AC Langsung Pada Wajah dan Tubuh

Tinggal di negara beriklim tropis dengan kondisi cuaca yang cukup panas, penyejuk udara memiliki peran penting dalam berkendara. Namun bahaya mengintai jika tubuh terkena embusan AC terus-menerus.

Mengemudi dengan kondisi kabin yang sejuk akibat embusan Air Conditioner (AC) memang terasa lebih nyaman. Namun ada hal yang harus diperhatikan terkait soal kondisi tubuh jika terus-terusan terkena semburan AC pada mobil.

Yang paling utama, hindari mengarahkan outlet penyejuk udara pada dasbor yang tertuju langsung pada muka dan tubuh. Pasalnya jika dilakukan terus menerus dalam durasi waktu yang cukup lama akan berakibat buruk bagi kesehatan tubuh pengemudi.

Menurut dr. Akbar Firdaus, seorang dokter umum, bagian muka akan terancam terkena Bell's Paisy. Yaitu rasa kebas pada wajah akibat tidak berfungsinya facial nerve (syaraf wajah). Kejadiannya mirip seperti pasien yang terkena stroke.

Cukup berbahaya, karena rasa lumpuh pada wajah ini terjadi karena tidak respons dari syaraf ketujuh dari 12 syaraf yang ada pada wajah. Hal ini membuat wajah tak lagi dapat menggerakan otot pada sisi wajah. Contohnya sulit mengedipkan mata, menaikan alis dan mengontrol air liur.

Kondisi ini tentu sangat berbahaya, apalagi jika mengemudi sendiri tanpa ditemani penumpang lain. Konsentrasi mengemudi akan hilang dan Anda memiliki potensi sebagai penyebab kecelakaan di jalan.

Tak hanya pada wajah, semburan dari lubang penyejuk udara kabin ini juga berbahaya bagi tubuh. Hawa dingin yang tertuju langsung secara terus menerus menyerang tubuh juga turut mengganggu syaraf-syaraf sekitar bahu dan lengan.

Cirinya mirip dengan di wajah, pengemudi akan terasa berat untuk menggerakan bahu dan lengan saat salah satu syarafnya terganggu.

“Masih ada potensi buruk lain akibat tubuh langsung menerima embusan AC langsung, yaitu tubuh akan menderita kekurangan cairan dan kesulitan dalam jalur distribusi oksigen ke otak. Cirinya tubuh akan terasa seperti lemas dan mulut akan terus-terusan menguap seperti mengantuk,” tambah dokter yang sehari-hari berpraktik di RS Fatmawati ini.

Lalu bagaimana solusinya? Dokter pun menyarankan untuk mengarahkan outlet AC menghadap atas atau atap. Sehingga udara dingin yang keluar akan memantul dan tetap mendinginkan seisi kabin.

Bagi penumpang belakangpun demikian, arahkan lubang AC ke samping atau tidak langsung terkena tubuh, baik pada blower di atap maupun blower di konsol tengah.

Begitupula dengan pengatur suhu. Jika tidak terlalu terasa gerah,  tidak perlu menyetel penyejuk udara dengan suhu terendah, secukupnya saja. 

Agar suhu kabin terasa sejuk, boleh pakai suhu terendah, lantas jika terasa sudah cukup dingin maka naikkan pengaturan suhu kabin dan turunkan kecepatan embusan angin dari blower.

 
Related
Updates
Popular

    otodriver.com