Menjaga kondisi ban mobil saat ditinggal liburan, membutuhkan cara tersendiri sehingga ban tidak rusak dan tetap dalam kondisi yang baik.

Tak sedikit pemilik mobil yang menggunakan sarana transportasi umum seperti kereta ataiu pesawat kala berlibur. Tunggangan pun terpaksa harus berada di rumah selama si pemilik bepergian.

Lantas, apa yang dilakukan saat mobil ditinggalkan, terutama agar ban tetap awet, mengingat si karet bundar akan diam pada satu sisi dalam waktu lama, menahan bobot mobil.

“Lebih aman jika isi tekanan angin ban ditambah jadi lebih tinggi dari standar yang diterapkan pabrikan. Tujuannya supaya saat ditinggal dan tidak digunakan tekanan dalam ban tetap di ambang batas wajar saat kembali dipergunakan,” jelas Aries Abdullah  Bussiness Support Manager PT Gajah Tunggal produsen ban GT Radial.

“Perlu diketahui bahwa saat ban tidak dipergunakan akan berpotensi akan berkurang tekanan udaranya. Hal ini bisa terjadi karena udara keluar menerobos melalui pori-pori karet,” lanjut Aries.

Aries menambahkan, jika akan menyimpang kendaraan, sebaiknya perhatikan kondisi lingkungan sekitar. “Jauhkan dari oli dan minyak, karena akan mempengaruhi komposisi karet pada ban. Pengaruhnya, berpotensi mengubah kekenyalan dari ban itu sendiri,” wantinya.

Selain itu Aries mengungkapkan proses penyimpanan dalam waktu lama memiliki potensi menimbulkan flat spot alias titik kempes pada titik ban yang tertumpu pada lantai.

“Hal ini merupakan sesuatu yang wajar dan akan pulih dengan sendirinya ketika mobil kembali dipergunakan. Akan terdengar suara ketukan pada ban yang merupakan proses bentuk ban kembali pada bentuk normal,” imbuhnya.

“Sebaiknya pada saat penyimpanan ban dalam kondisi bersih dari lumpur dan ada baiknya jika dibubuhi cairan silikon pada permukaan dindingnya. Supaya tetap terjaga kelembabannya,” tutup Aries.